Banyuwangi Mulai Vaksinasi Jemput Bola Lansia dan Disabilitas
Vaksinasi covid-19 pada masyarakat lanjut usia dan penyandang disabilitas mulai dilakukan. Seperti yang direncanakan, vaksinasi pada kelompok ini dilakukan dengan jemput bola.
Vaksinasi dilakukan di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Lansia Banyuwangi, Krikilan, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Ada 38 masyarakat lanjut usia dan dua disabilitas yang mengikuti vaksinasi ini.
“Kami ingin memudahkan bapak, ibu, warga senior dan para penyandang disabilitas yang mendapat giliran vaksinasi namun terkendala datang ke fasilitas layanan kesehatan. Alhamdulillah berjalan lancar berkat kerja keras dari tenaga kesehatan serta pengelola layanan sosial,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Jumat, 19 Maret 2021.
Bupati Ipuk melihat langsung pelaksanaan vaksinasi bagi kelompok masyarakat lanjut usia dan penyandang disabilitas ini. Berdasarkan pendataan, ada 100 masyarakat lanjut usia di sekitar lokasi yang masuk dalam data calon penerima vaksin. Namun setelah diverifikasi dari sisi medis, yang bisa divaksin sebanyak 46 orang.
Ipuk menyatakan, meskipun dilakukan dengan sistem jemput bola, semua prosedur vaksinasi tetap ditaati. Mulai tahapan verifikasi data, pemeriksaan kesehatan hingga proses observasi pasca vaksinasi untuk melihat apakah ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau tidak.
“Saya berpesan khusus kepada petugas kesehatan, agar benar-benar memantau kondisi para lansia tersebut pasca vaksinasi,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono, menambahkan layanan jemput bola ini untuk memudahkan para warga lansia dan penyandang disabilitas. Pada tahap awal, jemput bola dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Lansia.
“Pada tahap awal ini, kami memulai di UPT Pelayanan Sosial Lansia sekaligus sebagai wujud kampanye bahwa vaksin aman dan halal, termasuk untuk lansia,” ujarnya.
Kedepan, pihaknya berencana membuat tempat vaksinasi agar warga lansia dan penyandang disabilitas tidak perlu jauh-jauh datang ke Puskesmas. Akan dibuat tempat vaksinasi di sekitar rumah masyarakat lanjut usia dan penyandang disabilitas.
“Karena proses vaksin kan harus melalui tahap empat meja. Bisa di rumah warga yang halamannya luas, lalu kami jemput warga lansia dan penyandang disabilitas untuk datang,” terang lulusan Universitas Airlangga ini.
Advertisement