Banyuwangi Minta Operasi Pasar Komoditi Beras Dilanjutkan
Pemkab Banyuwangi meminta Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperinda) Provinsi memperpanjang pelaksanan operasi pasar murah komoditi pangan khususnya beras. Sebab, beras menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar di Banyuwangi.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Perdagangan Banyuwangi, RR Nanin Oktavianti menyatakan, permintaan perpanjangan operasi pasar ini menyusul terbitnya surat dari Disperindag Provinsi Jawa Timur ke Bulog Banyuwangi untuk menghentikan distribusi operasi pasar beras luar negeri.
“Hari Kamis (1 Maret 2023) kami berkirim surat ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi untuk Banyuwangi kami minta supaya operasi pasar murah terutama beras masih bisa dilakukan,” tegasnya.
Nanin Oktavianti berharap, operasi pasar murah khususnya untuk komoditi beras ini bisa dilanjutkan sampai dengan akhir maret 2023 ini. Agar harga beras benar-benar stabil dan tidak lagi menjadi faktor penyumbang inflasi.
Dia bersyukur, stok pangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri aman. Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Banyuwangi, lanjutnya, pada bulan Maret ini, akan ada panen raya di Banyuwangi. Bahkan saat ini sudah mulai ada yang panen dan masuk ke Bulog Banyuwangi.
“Ini sudah mulai panen di beberapa tempat di Kabupaten Banyuwangi,” ujar Nanin Oktavianti.
Beberapa waktu lalu, menurut Nanin Oktavianti, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banyuwangi bersama Bulog dan mitra Bulog sudah melakukan operasi pasar murah di beberapa titik untuk stabilisasi harga dan stok beras utamanya.
Mulai awal tahun 2023 ini, di beberapa daerah komoditi beras menjadi penyumbang inflasi terbesar. Oleh karena itu, Pemkab Banyuwangi bersama Bulog melakukan operasi pasar murah mulai awal tahun sampai.
“Alhamdulillah sudah terdistribusi 6.000 ton beras di Banyuwangi, baik beras dalam negeri maupun luar negeri,” tutur Nanin Oktavianti.
Hasilnya, sebanyak 14 pasar pantauan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi dan TPID harga beras dan minyakita sudah mulai stabil. Karena di 14 pasar tersebut sudah digerojok beras dan minyak.
“Seminggu kemarin provinsi gerojok minyak kita juga ke 14 titik pasar pantauan tersebut,” ujarnya.