Banyuwangi Matangkan Persiapan Vaksinasi Covid-19
Pemerintah pusat telah melakukan pendistribusian vaksin Covid-19. Jatah vaksin Covid-19 untuk Banyuwangi rencananya akan dikirim pada 22 Januari 2021 yang akan datang. Berkaitan dengan hal ini, Pemkab Banyuwangi terus mematangkan persiapan. Selain verifikasi calon penerima vaksin, Banyuwangi juga telah menyiapkan sarana pendukung pelaksanaan vaksinasi.
“Kami mendapat info, rencananya vaksin yang untuk Banyuwangi akan dikirim dari Surabaya pada 22 Januari besok. Sambil menunggu dropping dan kick off dari pusat, kami terus lakukan persiapan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Widji Lestariono, Rabu, 6 Januari 2021.
Dia menjelaskan, Dinas Kesehatan Banyuwangi saat ini telah melakukan verifikasi data calon penerima vaksin. Prioritas sasaran tahap pertama vaksin Covid-19 adalah untuk tenaga kesehatan (nakes). Hal ini mengacu pada petunjuk pemerintah pusat.
“Dari data kami, total nakes se-Banyuwangi ada 6.349 orang. Hingga hari ini, yang sudah terverifikasi angkanya mencapai 93,9 persen atau sebanyak 6.006 orang dari jumlah total nakes,” ujar pria yang akrab dipanggil Rio ini.
Nakes yang menjadi sasaran pertama vaksin Covid-19 terdiri dari nakes yang bekerja di fasilitas kesehatan baik Puskesmas, rumah sakit daerah dan swasta, klinik swasta, hingga mereka yang bekerja di apotek. Bahkan sopir dan tenaga administrasi yang bekerja di fasilitas kesehatan juga masuk kategori sebagai tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksinasi.
“Karena mereka juga termasuk orang-orang yang paling beresiko tertular virus karena bekerja di lingkungan fasilitas kesehatan,” jelasnya.
Rio menegaskan, Dinas Kesehatan tetap akan melakukan screening bagi para calon penerima vaksin Covid-19 tersebut. Sasaran calon penerima vaksin adalah mereka yang berusia 18-59 tahun.
Namun, Rio menjelaskan, tidak semua orang bisa divaksin, terutama orang yang memiliki penyakit penyerta tertentu dan dalam kondisi khusus. Di antara yang tidak boleh divaksin adalah orang dengan komorbid penyakit ginjal kronis, hipertensi, jantung coroner, penyakit saluran cerna.
“Juga orang dengan kondisi tertentu seperti ibu hamil, punya riwayat alergi berat terhadap vaksin dan lainnya. Penyintas Covid-19 juga tidak perlu divaksinasi,” terangnya.
Pada saat yang sama, Dinas Kesehatan juga menyiapkan sarana prasarana guna mendukung proses vaksinasi. Di antaranya menyiapkan fasilitas kesehatan, tenaga Kesehatan atau vaksinator, hingga perlengkapan penunjangnya.
Untuk fasilitas kesehatan Banyuwangi menyiapkan 45 Puskesmas se-Kabupaten, enam rumah sakit rujukan Covid-19, dan tambahan rumah sakit swasta lainnya.
“Yang terus dipersiapkan oleh fasilitas kesehatan di antaranya ruangan yang memadai, APD dan bahan medis habis pakai seperti spet, kapas dan alkohol. Juga sudah dilakukan simulasi pelaksanaan vaksinasi di faskes,” bebernya.
Untuk petugas vaksinator, saat ini Banyuwangi sudah menyiapkan ratusan nakes sebagai petugas vaksinasi. Kabar terbaru, kata Rio, Banyuwangi diminta untuk menambah jumlah vaksinator sebanyak tiga orang dari tiap puskesmas, sehingga nantinya akan ada 225 vaksinator.
“Masih ada lagi tambahan tenaga vaksinator dari Dinas Kesehatan dan RS,” ujarnya.
Bupati Abdullah Azwar mengatakan, Banyuwangi akan menyiapkan yang terbaik untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Menurutnya, seluruh puskesmas sudah melakukan persiapan dengan baik.
“Alur pelaksanaan, hingga alat-alat penyimpan juga sudah tersedia. Jadi, sewaktu-waktu instruksi pelaksanaan vaksin dari pusat turun, kita sudah siap semua,” kata Anas.
Advertisement