Banyuwangi Level 2, Warga Diminta Tetap Disiplin Prokes
Selama beberapa pekan terakhir, Banyuwangi telah berada pada level 2 Penerapan PPKM. Dengan status daerah pada level 2 PPKM ini, Banyuwangi masuk kategori wilayah dengan risiko rendah penularan covid-19. Kendati begitu, masyarakat Banyuwangi diminta tidak kendur, apalagi sampai abai dalam penerapan protokol kesehatan pada setiap aktivitasnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, dr. Widji Lestariono menyatakan, perbaikan kondisi dari level 3 ke level 2 PPKM ini mengandung implikasi pelonggaran kegiatan warga. Seperti pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembukaan destinasi wisata.
“Segala macam kegiatan warga juga mulai diizinkan,” jelasnya, Jumat, 24 September 2021.
Pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi ini menambahkan, pelonggaran kegiatan warga ini mengandung konsekuensi adanya peningkatan interaksi langsung antara warga. Kondisi ini juga berpotensi meningkatkan kerumunan.
“Dan inilah yang bisa menyebabkan penularan dan penyebaran lagi,” tegas alumni Universitas Airlangga ini.
Oleh karena itu, lanjutnya, protokol kesehatan tetap harus ditegakkan dan bahkan ditingkatkan lagi. Karena dengan adanya interaksi antara warga, ancaman penyebaran dan penularan Covid-19 juga meningkat.
Mengantisipasi hal ini, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi sudah meminta seluruh satgas kecamatan dan satgas desa untuk tidak kendur dalam menerapkan protokol kesehatan.
Bahkan, kata Dia, masyarakat justru harus meningkatkan penerapan protokol kesehatan yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
“Kita minta pengawasan ditingkatkan. Kita minta satgas bukan hanya operasi protokol kesehatan, tapi juga edukasi terus dilakukan, woro-woro, itu tetap dilakukan,” tegasnya.
Dalam beberapa hari terakhir, kondisi penanganan Covid-19 di Banyuwangi menunjukkan tren yang cukup bagus. Rata-rata warga yang terkonfirmasi Covid-19 di bawah 10 orang. Begitu juga jumlah kematian akibat Covid-19, angkanya jauh berkurang.
“Dua hari sebelumnya kosong dan kosong, kemarin satu dan sekarang kosong lagi,” pungkasnya.