Banyuwangi Lakukan Perempesan Pohon, Cegah Pohon Tumbang saat Cuaca Ektrem
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melakukan perempesan dan pemotongan pohon yang berpotensi patah atau tumbang. Langkah ini dilakukan menyusul banyaknya pohon tumbang dana cabang pohon berukuran besar yang patah saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pemangkasan pohon yang berpotensi tumbang atau patah pada saat hujan. Agar tidak membahayakan masyarakat. Perempesan pohon ini masih berjalan hingga saat ini.
"Saya telah meminta DPU CKPP dan DLH untuk mengecek semua pohon baik yang diperkantoran, di pinggir jalan atau di tempat wisata,” tuturnya, Kamis, 26 Desember 2024.
Ipuk menyebut, langkah ini sebagai mitigasi terjadinya pohon tumbang. Petugas harus mengecek kondisi pohon-pohon tersebut. Khususnya pohon yang berpotensi patah atau tumbang saat diterpa angin dan hujan.
“Kalau ada yang rentan dan resiko roboh kami minta untuk segera dilakukan penanganan," tegasnya.
Ipuk mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem. Dia meminta warga yang memiliki pohon di depan rumah untuk segera memangkasnya guna menghindari risiko pohon tumbang atau patah.
"Jika ada pohon di depan rumah yang sudah terlalu lebat, saya harap segera dipangkas. Ini demi keselamatan bersama, terutama di tengah cuaca yang tidak menentu seperti sekarang," imbaunya.
Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkarmat Banyuwangi, Salam Bikwanto mengatakan saat wilayah Banyuwangi dilanda hujan disertai angin kencang pada akhir pekan lalu, setidaknya ada 14 kejadian pohon tumbang.
Dia menyebut kejadian pohon tumbang paling banyak terjadi di Kecamatan Banyuwangi kota dengan total 10 kejadian. Sisanya masing-masing terjadi di Kecamatan Kalipuro, Kecamatan Genteng, Kecamatan Glagah dan Kecamatan Blimbingsari.
Dampak yang timbulkan pun beragam. Ada yang menimbulkan kerusakan bangunan, ada yang menggangu arus lalu lintas karena pohon yang tumbang melintang di jalan. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Dalam peristiwa itu pohon tumbang terjadi di 14 lokasi. Tidak ada korban jiwa hanya saja kejadian ini mengakibatkan sejumlah bangunan dan instalasi listrik rusak," jelasnya.
Musibah pohon tumbang ini cepat ditangani. Proses penanganan dilakukan Damkarmat bersama petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, SatpolPP, Barac, PLN, dan unsur lainnya.
"Saat ini potensi cuaca ekstrem cukup tinggi. Oleh karenanya kami mengimbau masyarakat untuk waspada, bila memiliki pohon lebat di depan rumah agar dipangkas supaya tidak sampai roboh,” imbaunya.