Banyuwangi Ikuti Verifikasi Lapangan sebagai Kabupaten Layak Anak
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus berkomitmen mewujudkan sebagai kabupaten layak anak (KLA). Yang terbaru, Banyuwangi telah mengikuti verifikasi lapangan hybrid evaluasi KLA Tahun 2022. Verifikasi dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, telah merancang berbagai program untuk mendukung pemenuhan hak-hak anak, termasuk Peraturan Daerah (Perda) tentang penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak.
“Kami juga menyiapkan dukungan anggaran dengan nilai yang terus meningkat setiap tahun. Ini semata-mata untuk mendukung pemenuhan hak-hak anak dan peningkatan SDM di Banyuwangi,” jelasnya, Kamis, 09 Juni 2022.
Dalam kesempatan itu, Ipuk juga memaparkan beragam program yang mendukung pemenuhan hak-hak anak. Di antaranya, program pengurusan akta kelahiran ‘Lahir Procot Pulang Bawa Akta’, pemberian beasiswa Banyuwangi cerdas, siswa asuh sebaya (SAS), uang saku bagi pelajar tidak mampu, dan gerakan daerah angkat anak muda putus sekolah (Garda Ampuh).
“Kami juga mendekatkan pelayanan kepada warga melalui program bupati ngantor di desa (Bunga Desa), kami turun ke bawah untuk cek langsung apakah ada anak yang putus sekolah atau problem sosial lainnya,” jelasnya.
Ada jug program camping embun (Camping Pelayanan Masyarakat Kebun). Program ini menghadirkan petugas ke desa-desa bahkan ke wilayah perkebunan yang secara geografis cukup jauh dari kota. Tujuannya, untuk membantu warga mengurus administrasi kependudukan, salah satunya akta kelahiran anak.
Banyuwangi juga melakukan perlindungan anak dari kekerasan melalui Banyuwangi Children Center (BCC). Untuk mencegah perkawinan anak pada usia dini, Banyuwangi juga memiliki program duta cegah perkawinan anak. Ada 200 perwakilan siswa SMP-SMA yang diberi tugas untuk melakukan sosialisasi.
Banyuwangi juga memiliki layanan perlindungan dan pemberdayaan bagi anak dan perempuan yang dikemas dalam program ruang rindu. Guna menggali permasalahan di kalangan perempuan, anak dan disabilitas Banyuwangi melaksanakan musrenbang perempuan, anak, dan disabilitas.
Upaya ini mendapat apresiasi Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian PPPA, Rohika Kurniadi Sari. Perempuan yang juga menjadi sebagai dewan juri penilaian KLA 2022 mengapresiasi program-program yang telah dilakukan Banyuwangi.
“Inovasi ruang rindu sangat bagus. Tidak hanya menjadi wadah berkeluh kesah para korban kekerasan, namun juga memberikan perlindungan hingga pemberdayaan sesuai kebutuhan. Namun, alangkah baiknya jika dilengkapi dengan supervisor, misalnya psikolog,” jelasnya.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Henik Setyorini menjelaskan, selama ini Banyuwangi telah meraih penghargaan KLA sebanyak 4 kali berturut-turut dalam Kategori Pratama.
“Nah, di tahun dengan berbagai inovasi yang diluncurkan kami berharap Banyuwangi bisa meningkat kategorinya,” jelasnya.
Advertisement