Banyuwangi Gencar Operasi Pasar Stabilkan Harga Bahan Pokok
Sejak Januari Banyuwangi rutin melakukan operasi pasar sejumlah kebutuhan mendasar masyarakat seperti beras, minyak goreng dan gula. Langkah ini dilakukan untuk menekan harga beras yang terus mengalami kenaikan sejak akhir tahun 2023 lalu. Diharapkan menjelang lebaran nantu harga sudah stabil dan bisa dijangkau masyarakat.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi Nani Oktaviantie menyatakan, operasi pasar dilakukan dengan kolaborasi bersama Bulog. Operasi pasar dilaksanakan secara bergilir di sejumlah kecamatan yang ada di Banyuwangi.
“Kami kolaborasi sama Bulog supaya harga terutama beras, minyak, gula, komoditi yang utama itu tetap stabil, terjaga,” jelasnya, Kamis, 1 Februari 2024.
Dia menyebut sejak akhir tahun 2023 harga beras belum juga turun. Bahkan ada kecenderungan naik. Oleh karena itu, digerojok beras dari pemerintah dengan harga yang murah. Salah satu targetnya, agar harga beras tidak di atas harga eceran tertinggi (HET).
Selain operasi pasar, menurut Nanin, dinas yang dipimpinnya juga secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di 15 pasar daerah dan 22 pasar lainnya.
Kegiatan ini terkait pengendalian harga rutin melakuakan monev di 15 pasar daerah dan 22 pasar lainnya. Monev iIni dilakukan supaya pemerintah daerah bisa melakukan antisipasi sejak dini saat mengetahui harga barang-barang atau kebutuhan yang setiap hari dikonsumsi masyarakat.
“Jadi kita anstisipasi dini sebelum terjadi lonjakan harga yang cukup tinggi, kita bisa langsung melakukan gerakan operasi pasar murah di masyarakat,” tegasnya.
Dia menyebut, dari hasil monev, kenaikan harga beras ini sudah terjadi sekitar bulan Oktober atau November 2023. Faktor yang paling dominan menjadi penyebabnya adalah cuaca panas ektrem akibat fenomena alam el nino. Cuaca panas yang melanda cukup mempengaruhi produksi padi di Banyuwangi.
“Tapi Alhamdulllah mulai Januari sudah hujan. Harapan kami dari OPD terkait terutama dari Dinas Pertanian bisa menggerakkan petani terutama di komoditi pangan untuk mensupport barang barang kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.
Dia menyebut, operasi pasar yang dilakukan saat ini salah satu tujuannya untuk menjaga stabilitas harga menjelang bulan puasa dan Lebaran. Dia menyebut, secara normal, biasanya kebutuhan pokok itu mengalami kenaikan pada saat momen-momen tertentu. Seperti pada saat momen Hari besar keagamaan, tahun baru.
Dengan pelaksanaan operasi pasar ini, dirinya optimis harga komoditi yang biasanya naik pada momen bulan puasa dan Lebaran akan bisa ditekan seminimal mungkin. Kalaupun terjadi kenaikan harga, setidaknya tidak terlalu tinggi dan masih terjangkau masyarakat.
“Yang penting stoknya ada dan masyarakat kebutuhannya tercukupi dengan harga yang kita bisa antisipasi kenaikannya tidak terlalu tinggi,” ujarnya.