Banyuwangi Gelar Simulasi Evakuasi Tsunami di Pantai Pancer
Pemkab Banyuwangi menggelar simulasi evakuasi bencana tsunami. Tujuan simulasi ini, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi kemungkinan bencana. Pancer dipilih sebagai lokasi simulasi karena pernah dilanda tsunami pada tahun 1994. Pancer juga masuk dalam wilayah yang berpotensi terdampak gempa megathrust.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, simulasi ini merupakan langkah preventif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi kemungkinan terjadi bencana. "Dengan persiapan yang baik, kita bisa meminimalisir dampaknya. Namun kita berdoa dan berharap agar bencana itu tidak terjadi," jelasnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan potensi adanya gempa megathrust dengan tingkat destruktif yang tinggi hingga bisa menyebabkan tsunami. Di Jawa Timur terdapat delapan daerah di pesisir selatan yang berpotensi terdampak gempa megathrust, salah satunya Banyuwangi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartarto, menjelaskan, simulasi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat di Banyuwangi. Simulasi mengambil skenario terjadi gempa besar di laut selatan.
Sirine tanda bahaya berbunyi sebagai isyarat awal akan terjadi tsunami. Warga yang sudah dibekali pengetahuan tentang prosedur evakuasi langsung bergerak menuju titik aman di dataran tinggi yang telah dipetakan sebagai lokasi evakuasi sementara.
Dalam simulasi ini, BPBD Banyuwangi juga memperkenalkan langkah-langkah mitigasi bencana. Warga dilatih untuk tetap tenang namun sigap dalam menghadapi situasi darurat. Selain simulasi Banyuwangi juga telah memasang sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) di 8 titik di sepanjang pesisir selatan. "Pemasangan ini dilakukan untuk memberikan peringatan dini jika terjadi gempa yang berpotensi tsunami," terangnya.
Terdapat sepuluh daerah krusial yang dipasang alarm peringatan tsunami. Daerah-daerah ini tersebar dari Banyuwangi utara hingga selatan. Mulai Kampung Mandar, Blimbingsari, Pantai Satelit Muncar, di Kantor Pelabuhan Muncar, Grajagan, Lampon, dan Pancer, serta pantai Rajegwesi. "Ada sepuluh lokasi di Banyuwangi yang telah dipasang alarm peringatan," katanya.
BPBD Banyuwangi juga melakukan uji coba EWS setiap bulannya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan sistem peringatan dini tersebut berfungsi dengan baik jika terjadi keadaan darurat. "Kami uji coba EWS setiap tanggal 26 untuk memastikan kesiapan sistem," bebernya.
BPBD Banyuwangi merencanakan pembangunan shelter atau tempat evakuasi di beberapa titik. Salah satu lokasi yang diajukan adalah Gumuk Soinem, Pancer. Tempat ini dianggap strategis untuk dijadikan tempat evakuasi.
Advertisement