Banyuwangi Buat Terobosan, Padukan Nasi, Beras Merah dan Jagung
Untuk mengatasi permasalahan pangan, Banyuwangi berencana melakukan diversifikasi pangan. Salah satunya dengan mengkombinasikan nasi dengan beras merah ataupun jagung.
Tahap awal program ini akan dilaksanakan di tingkat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan Tim Penggerak PKK di tingkat Kecamatan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi, Dwi Yanto menyatakan, rencana diversifikasi pangan ini menurutnya akan dibicarakan dalam rapat belanja barang jasa untuk konsumsi makanan. Nantinya, porsi nasi akan dikonsultasikan dengan Dinas Kesehatan agar sesuai porsinya.
“Karena selama ini yang sering terjadi adalah kelebihan sisa makanan yang selalu terbuang. Kalau ini kali bisa dihemat luar biasa,” ujarnya.
Dia menjelaskan, diversifikasi pangan ini termasuk mengkombinasikan nasi dengan beras jagung dan beras merah dalam konsumsi resmi rapat-rapat yang dibelanjakan melalui pengadaan barang dan jasa dari APBD. “Dengan demikian tidak selalu bergantung pada beras,” terangnya.
Nantinya, penyedia makanan segera diperintahkan untuk menyajikan gabungan kolaborasi nasi dengan jagung dan atau beras merah. Menurutnya, jika sudah dipaksa secara sistem akan bisa mengurangi kebutuhan akan beras.
Mengenai suplai beras merah dan jagung, Dwi Yanto berharap mampu menyuplai sendiri dari petani di Banyuwangi. Sebab menurutnya, produksi beras merah dan jagung juga ada.
“Dengan demikin kita tidak tergantung ke daerah lain. Syukur kalau nanti kita bisa mengekspor ke daerah lain,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Ilham Juanda menyatakan, rencana diversifikasi pangan akan dimulai pada minggu ini bersama Tim Penggerak PKK tingkat kecamatan.
Menurutnya, kegiatan diversifikasi pangan ini akan dilakukan secara serentak. Dia menegaskan, diversifikasi pangan ini untuk mengurangi beras. Bukan berarti mengganti beras. Karena masyarakat Banyuwangi masih dominan menggunakan beras tidak bisa langsung diganti.
“Tetapi kita menggerakkan secara intensif supaya alternatif beras atau nasi dari beras ini disertai dengan diversifikasi umbi-umbian, singkong, ubi, rebusan kentang, kemudian ubi jalar, dan sejenisnya itu sudah kita mulai minggu ini,” tegasnya.
Dia menyebut, untuk diversifikasi pangan dengan mengkombinasikan nasi dengan beras jagung dan beras merah menurutnya tinggal meningkatkan saja. Sebab, segmen masyarakat yang mengkonsumsi beras merah dan jagung sudah ada.
“Untuk sementara kita dilingkup SKPD dulu. Nanti tidak menutup kemungkinan kita kembangkan dengan kerjasama TP PKK di kecamatan dan Balai Penyuluhan Pertanian di kecamatan,” pungkasnya.