Banyuwangi Ajukan Tambahan 5 Rumah Sakit Rujukan Covid-19
Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengajukan penambahan lima rumah sakit (RS) sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Pengajuan lima RS ini dilakukan Pemkab Banyuwangi sebagai langkah antisipasi bertambahnya jumlah pasien Covid-19 di Banyuwangi. Sebelumnya Banyuwangi hanya memiliki satu rumah sakit rujukan yakni RSUD Blambangan.
"Bupati sudah menandatangani usulan penambahan rumah sakit rujukan sebanyak lima rumah sakit," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono, Sabtu, 11 April 2020.
Calon lima rumah sakit rujukan baru itu adalah RS Fatimah, RSUD Genteng, RS Al-Huda, RS Graha Medika dan RS Bhakti Husada, Krikilan.
"Sehingga jika dikabulkan, nanti akan ada 6 rumah sakit rujukan di Banyuwangi," tegas Widji Lestariono.
Menurut Widji Lestariono, penambahan jumlah rumah sakit rujukan tersebut untuk menjangkau seluruh wilayah Banyuwangi yang menjadi daerah paling luas di Jawa Timur. Di mana jarak desa yang terjauh dengan pusat kota bisa mencapai tiga jam perjalanan. Sejumlah RS yang diajukan sebagai rujukan berada di wilayah selatan Banyuwangi.
“Saat ini jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan positif di Banyuwangi trennya meningkat. Maka daerah perlu menambah jumlah rumah sakit rujukan agar bisa memberikan penanganan secara cepat,” jelasnya.
Apalagi, menurut Widji Lestariono, dalam waktu dekat banyak warga Banyuwangi diperantauan yang mulai mudik. Tidak sedikit mereka yang mudik berasal dari dari kota-kota besar yang menjadi zona merah corona.
"Selain memperkuat koordinasi dengan desa, juga Puskesmas memantau kedatangan pemudik, kami juga harus waspada dan menyiapkan infrastruktur kesehatan terhadap potensi ODP (orang dalam pemantauan) menjadi PDP (pasien dalam pengawasan), bahkan pasien positif,” ujar Widji Lestariono.