Banyak Warga Miskin, DPRD Surabaya Ingatkan Jangan Pamer Harta
Pamer harta dan gaya hedonisme yang dilakukan para pejabat, saat ini sedang menjadi sorotan masyarakat. Begitu pula dengan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti yang ikut menyoroti fenomena tersebut.
Reni pun mengingatkan kepada para pejabat dan ASN di lingkungan Pemkot Surabaya agar tidak memamerkan harta ataupun bergaya hidup hedonisme. Pasalnya, masih banyak warga miskin dan pra-miskin di Kota Surabaya.
"Begini ya, di Surabaya sendiri kalau bicara kemiskinan itu masih ada sekitar 200 ribu orang, kemudian pra-miskin juga masih ada sekitar 248 ribu lebih, dan kemiskinan ekstrem masih sekitar 23.530 jiwa. Kemudian kita juga sering masih menemui orang kesulitan dapat pekerjaan," ujarnya Selasa, 7 Maret 2023.
Melihat fakta-fakta di atas, ia pun berharap tak terjadi disparitas terlalu lebar antara rakyat dan pejabatnya. Pihaknya pun ingin, para pejabat memahami masalah sosial yang ada saat ini dan memiliki cara untuk menyelesaikannya, ketimbang menunjukkan atau memamerkan harta bendanya.
"Bahwa kemudian seseorang memiliki kekayaan itu menjadi haknya asal diperoleh dengan cara yang benar. Tapi, kalau memamerkan kemewahan-kemewahan tersebut, saya kira sesuatu yang tidak tepat dan bisa menyakiti hati masyarakat," jelasnya.
Selain itu, ujarnya perilaku pamer harta kekayaan pejabat juga akan menimbulkan rasa ketidakpercayaan dari masyarakat kepada pejabatnya.
Reni pun berharap, kejadian akhir-akhir ini supaya bisa menjadi evaluasi dan perbaikan para pejabat, khususnya di Surabaya. "Semoga di Surabaya tidak ada, apalagi sampai menimbulkan perilaku kekerasan. Karena ini jadi tanggungjawab dan tantangan kita bersama," harapnya.
Alih-alih membeli barang mewah, Reni justru mengajak para pejabat agar membeli dan memakai barang produksi UMKM lokal.
"Kalau beli barang mewah itu hak ya, tapi kalau itu dipamerkan mungkin tidak tepat. Alangkah baiknya kita mendorong produk-produk UMKM agar lebih maju," tandasnya.