Banyak Sampah, Kadar Phospat Kali Bedading Jember Tidak Wajar
ECOTON (Ecologycal Observation and Wetlands) sejak beberapa hari meneliti kadar phospat di kali Bedadung Kabupaten Jember. Dari Sampel air sungai yang diambil kali Bedadung Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember menunjukkan kadar phospat yang tidak wajar.
"Kadar phospat air sungai di Indonesia seharusnya tidak boleh lebih dari 0,2 PPM. Namun di kali Bedadung mencapai 0,4 ppm atau dua kali lipat dari Baku Mutu air kelas II sesuai PP 22/2021 Tentang Penyelenggaraan Lingkungan Hidup," kata peneliti Ecoton, Eka Chlara Budiarti, Rabu, 05 Januari 2022.
Selain mengukur kadar phospat, LSM yang berfokus menangani isu lingkungan sampah plastik sekali pakai khususnya di sungai itu juga mengukur parameter lain, seperti nitrat, klorin, serta banyaknya timbulan sampah.
Dalam PP 22/2021 mengatur bahwa sungai harus nihil sampah di permukaan air sungai. Sementara kali Bedadung dan sejumlah sungai di Pulau Jawa selalu dipenuhi sampah.
Sebanyak 80 persen sampah yang berada di sungai adalah sampah plastik, yang terdiri atas tas kresek tak bermerek dan sampah sachet berbagai merek makanan dan minuman.
Sementara Ketua E-Healthy (Environmental Health Community)Achmad Ababil mengatakan, ada lima bran yang paling banyak ditemukan di sungai. Lima brand itu antara lain Wings, Unilever, Indofood, Garudafood dan Kapal Api.
“Berdasarkan kegiatan brand audit bersama dengan E-Healthy (environmental health community) komunitas pecinta lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember, ditemukan bahwa ada lima brand yang paling banyak sampahnya dijumpai di Bedadung yaitu Wings, Unilever, Indofood, Garudafood dan Kapal Api,” jelas Ababil.