Banyak Provokasi, Massa Aksi Bubarkan Diri dari DPRD Kota Malang
Ribuan massa aksi yang tergabung dalam Front Rakyat Melawan Oligarki memutuskan untuk membubarkan diri. Mereka menganggap banyak provokasi.
Hal itu disampaikan oleh salah satu Korlap Aksi, Reni Eka Mardiana. Menurutnya, sebanyak 26 organisasi yang tergabung dalam aliansi menyatakan sepakat untuk membubarkan diri.
"Kondisi dan situasi di lapangan itu banyak provokator, dan ada beberapa oknum yang menyuarakan agar DPRD Kota Malang segera keluar dan masuk ke gedung anggota dewan. Akhirnya untuk melerai hal seperti itu kita berkonsolidasi guna memutuskan kelanjutan aksi," ungkapnya.
Rere sapaan akrabnya, menuturkan bahwa aksi kali hanya sebatas untuk menyemangati massa aksi yang berdemonstrasi di Jakarta, bukan untuk bertemu DPRD Kota Malang.
Hal ini pun diamini oleh ketua DPRD kota Malang, I Made Rian Diana Kartika. Sebelumnya, ia telah mengajukan diri untuk berdialog dengan mahasiswa.
"Tapi dari hasil komunikasi antara polisi dan korlap aksi, ternyata mereka itu cuma mau menyemangati temannya yang ada di Jakarta dan tidak perlu bertemu. Kami jadi tidak keluar," ujarnya seusai pelantikan di ruang sidang Paripurna DPRD kota Malang, Senin 23 September 2019.
Made juga menambahkan, pihaknya akan selalu bersedia untuk diajak berdialog jika memang keesokan hari ada aksi lanjutan.
"Kami akan mendengar orang setiap demo kita selalu ajukan sesi audiensi," tuturnya.
Senada dengan Made, Kapolresta Malang, AKBP Dony Alexander, mengatakan bahwa sudah melakukan mediasi antara massa aksi dengan DPRD Kota Malang.
"Sudah kami fasilitasi, kami koordinasikan dengan anggota dewan. Apabila ingin melihat respon DPRD Kota Malang. Namun mereka (massa aksi) hanya ingin berorasi," ujar Kasat Narkoba Polrestabes Medan tahun 2014 tersebut.
Dari pantauan ngopibareng.id terlihat pada pukul 13.40 WIB, ribuan massa aksi tersebut membubarkan diri. Aksi dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan memakai kaos hitam memenuhi depan Gedung DPRD Kota Malang.
Arus kendaraaan di sekitaran Jalan Kertanegara sebelumnya ditutup sudah terlihat lengang oleh lalu lalang kendaraan roda empat dan roda dua yang melewati lokasi aksi. Begitu pula, sebagian jalan di Bundaran Tugu Kota Malang juga nampak lengang.