Banyak Petani Bondowoso Tak Ikut Asuransi Usaha Tani Padi
Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang digagas Kementerian Pertanian (Kementan) RI, rupanya belum banyak diminati petani padi di Bondowoso Jawa Timur. Padahal, AUTP memberikan jaminan gagal panen padi kepada petani akibat bencana alam banjir maupun serangan hama penyakit.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Bondowoso, Hendri Widotono mengatakan, banyak petani di Bondowoso belum mengikuti program AUTP yang digalakkan Kementan RI sejak 2017 ini.
"Dari ribuan petani padi di Bondowoso, baru 10 persen ikut AUTP. Sisanya banyak belum ikut program ini," kata Hendri, Rabu 1 Desember 2021.
Padahal, menurut dia, iuran asuransi yang dibayarkan petani tidak mahal. Yakni, sebesar Rp 36.000 per 1 hektar lahan pertanian padi setiap musim tanam. "Karena, pemerintah mensubsidi Rp 144.000. Sedangkan, pembayaran premi dilakukan petani pada 30 hari sebelum atau sesudah masa tanam padi," terangnya.
Dengan mengikuti program AUTP, menurut Hendri, memberikan rasa aman kepada petani. Karena, petani mendapat klaim ganti rugi sebesar Rp 6 juta per hektar lahan gagal panen padi akibat bencana alam serta serangan hama dan penyakit.
"Untuk itu, kami terus mengedukasi petani, agar memanfaatkan program AUTP yang menjamin gagal panen padi, "ujar mantan Sekretaris Dispertan Bondowoso ini.
Bagi petani yang ingin mengikuti program AUTP, kata Hendri, terdaftar anggota kelompok tani (poktan). Selanjutnya, poktan mendaftarkan ke Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat.
"Kemudian, PPL bersama PT Jasindo yang bekerja sama dengan Kementan RI melakukan verifikasi teknis, sebelum petani menjadi peserta program AUTP, " terangnya.
Seorang petani padi di Bondowoso, Saniman mengaku merasa aman mengikuti program AUTP saat menanam padi. Karena, ada perlindungan terhadap padi yang ditanam, jika gagal panen akibat hujan deras disertai angin kencang yang sekarang ini sering menerjang wilayah Bondowoso.
"Saya pernah gagal panen dan dapat ganti Rp6 juta dari asuransi. Jadi, asuransi ini membantu petani," katanya.
Advertisement