Donor Plasma Konvalesen Meningkat, PMI Surabaya Kekurangan Alat
Kabag Pelayanan dan Humas UTD PMI Surabaya, dokter Martono Adi mengatakan, stok plasma konvalesen menipis per per hari ini, Selasa, 26 Januari 2021. Meningkatnya pendonor menurutnya tak diikuti dengan bertambahnya alat yang digunakan mengambil plasma konvalesen.
"Jumlah plasma konvalesen stok hari ini cuma tiga, stok lainnya kosong. Saat ini memang ada sekitar 26 antrean, 18 antrean untuk golonga darah A dan 8 antrean untuk golongan darah B," ujar Dokter Martono, Selasa, 26 Januari 2021.
Meski demikian pihaknya tak tinggal diam. Hari ini dijadwalkan akan ada 150 pendonor dari Polrestabes Surabaya.
"Besok juga ada pendonor dari Polda sekitar 300 orang. Sekarang ini sudah banyak yang mau mendonor dibanding dulu," imbuh Martono.
Menurutnya, meski ada antrean untuk plasma konvalesen. Hal ini sudah lebih baik dari pada antrean yang terjadi dulu."Memang kalau stok menipis ya, harus antre Tapi antreannya sudah menurun banyak dari pada dulu yang mencapai 100 antrian per hari," jelasnya.
Dokter Martono juga mengungkapkan bahwa saat ini memang banyak pendonor. Namun, pihaknya terkendala mesin dan alat yang hanya berjumlah tiga. "Dulu kan donornya kurang, sekarang mesinnya yang kurang. Sekarang ini juga kantongnya hampir habis karena banyak permintaan," paparnya.
Saat ini, pihaknya pun sedang mengusahakan menambah mesin dengan meminta bantuan lewat CSR perusahaan. "Untuk menambah mesin kami masih minta bantuan-bantuan, soalnya mahal alatnya, kalau beli nggak mampu. Rp1 miliar harganya untuk satu alat," tandasnya.
Diketahui, satu mesin dalam sehari hanya bisa digunakan sekitar 12 pasien. Satu harinya dengan tiga mesin PMI Surabaya hanya bisa menanggani kurang lebih 30 pasien.
Advertisement