Video Gress Gus Mus: Banyak Orang Tak Memanusiakan Manusia
Dalam situasi seperti sekarang ini, banyak orang justru tidak menyadari kemanusiaannya. Banyak orang salin menghina dan menjelekkan saudaranya sendiri, sesama Islam.
"Coba perhatikan, sekarang orang menyebut perbedaan aspirasi dengan sebutan yang tak manusiawi. Seperti kecebong dan kampret," tutur KH A Mustofa Bisri, dalam tausiyahnya pada Haul ke-19 Kiai Haji Muslich, digelar di Jakarta, Sabtu malam, 19 Januari 2019.
Pada kesempatan itu, hadir Ny Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Menag Lukman Hakim Saifuddin, dan tokoh lainnya.
Untuk memperjelas pesan-pesan Gus Mus, berikut video ceramah Gus Mus:
Dalam catatan ngopibareng.id, KH Muslich, almahgurlah, adalah pejuang Islam. Mulai dari perjuangan fisik di masa Revolusi Indonesia (1945-1949) hingga perjuangan di dunia pendidikan.
Perjuangan di dunia pendidikan diwujudkan dengan pendirian Perguruan Diponegoro di Jakarta. Meski begitu, Kiai Muslich tetap setia berada di tengah tanah kelahirannya di Purwokerto, di situlah makamnya sekarang.
Kiai Muslich dikenal sebagai seorang pejuang dan pergerakan kemerdekaan yang gigih.
Atas kegigihannya dalam berjuang itu memperoleh penghargaan Bintang Maha Putera Utama, karena jasa-jasanya yang besar terhadap negara dan bangsa.
"Kelebihan Kiai Muslich adalah kesederhanaannya. Bila orang tidak pernah mengenalanya, mungkin menganggap sepele diri Kiai Muslich. Tapi, beliau justru pejuang sejati," kata Gus Mus, panggilan akrabnya. (adi)