Banyak Orang Meninggal, Bisnis Karangan Bunga di Jombang Naik
Dampak meningkatnya angka kematian akhir-akhir ini dirasakan para perajin karangan bunga.
Seperti yang terlihat di Desa Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, sejumlah perajin karangan bunga kebanjiran order. Tidak tanggung-tanggung, peningkatan pesanan terjadi hingga 10 persen.
Karmanto, salah satu perajin karangan bunga mengatakan, karena masih masa PPKM Darurat, proses pemesanan karangan bunga dilakukan melalui whatsapp.
“Pemesan dengan menulis ukuran serta nama dan alamat yang akan dibuat karangan bunga. Untuk pemesan bukan Cuma dari Jombang, namun sampai dari Mojokerto,” terangnya, Minggu 25 Juli 2021.
Harga karangan bunga juga bervariatif, mulai Rp 500 ribu hingga Rp 2 Juta. “Tergantung besar kecilnya ukuran yang dipesan serta tingkat kerumitannya,” tambah Karmanto.
Bagi sebagian besar orang, pandemi adalah musibah. Sehingga mengenai banyaknya order karangan bunga, Karmanto tak bisa berkomentar.
Ia mengaku itu adalah hal yang tabu untuk diungkapkan. Karmanto sendiri tak membantah, jika pesanan karangan bunga banyak diperuntukkan untuk orang yang meninggal akibat Covid-19. Selama kurang lebih dua bulan terakhir, pesanan yang datang bias mencapai 30 sampai 50 karangan bunga.
“Padahal sebelumnya hanya bisa mengerjakan pesanan sekitar sepuluh hingga lima belas karangan bunga duka cita dalam satu hari,” pungkasnya.