Banyak Orang Kena Tipu Situs 'https://prakerja.vip'
Banyak orang tertipu situs pendaftaran program Kartu Prakerja, https://prakerja.vip. Situs ini sempat jadi viral karena dicari banyak orang.
Ratusan ribu orang telah mengaksesnya, sebab situs ini menjanjikan uang bantuan untuk pencari kerja. Janji itu menyebar luas melalui pesan berantai yang berbunyi:
"Daftar Prakerja Sekarang, dapatkan bantuan sebesar 600.000 dari pemerintah lewat program prakerja. Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Bantuan akan dikirim setiap bulan selama program ini berjalan.
Langkah untuk mendaftar Prakerja
- Kunjungi situs https://prakerja.vip
- Isi formulir data diri
- Anda akan mendapatkan pemberitahuan melalui email/nomor hp
- Bantuan akan dikirim melalui rekening bank.
Harap bagikan pesan ini kepada kerabat yang membutuhkan."
Hari ini, situs www.prakerja.vip itu sudah tidak bisa diakses. Mungkin sudah diblokir atau memblokir dirinya sendiri. Tetapi yang jelas, sudah memperoleh ratusan ribu data pencari kerja di Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mengimbau masyarakat yang menjadi korban penipuan situs pendaftaran program Kartu Prakerja, https://prakerja.vip, agar melapor ke polisi.
Menurut Menaker, situs Prakerja resmi dan benar hanya https://prakerja.go.id. Untuk itu, ia menyarankan masyarakat, yang sudah terlanjur tertipu, untuk melaporkan kerugian yang diderita ke polisi agar dapat diproses.
"Hati-hati rekan pekerja saat menerima informasi. Tetap waspada dan laporkan kepada pihak kepolisian jika mengalami kerugian," kata Ida.
Ida mengatakan situs tersebut merupakan situs yang dibuat serupa dengan situs resmi prakerja.go.id.
Menurut Ida, situs prakerja.vip dibuat untuk mengumpulkan data pribadi pencari kerja.
Kementerian Ketenagakerjaan sudah berupaya memberitahu masyarakat melalui sejumlah akun media sosial resmi yang dikelola Kemnaker, bahwa informasi tersebut hoaks.
Namun, pihak-pihak tidak bertanggung jawab juga membuat akun media sosial serupa, seperti misalnya di Telegram.
Ida mengatakan akun Telegram Kemeaker tersebut bukan dikelola oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Untuk itu ia mengingatkan masyarakat agar berhati-hati meneruskan informasi dari sana.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa akun media sosial yang dikelola Kemnaker memiliki centang biru atau sudah terverifikasi. (ant/asm)