Banyak Mobil Baru, Desa Sumergeneng di Tuban Dijaga TNI dan Polri
Desa Sumergeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, viral, usai beberapa warganya memborong mobil. Warga mendapat rejeki nomplok miliaran rupiah, setelah tanah mereka dibeli PT Pertamina. Kepala desa setempat pun mengaku segera berpikir panjang, menjaga keamanan warganya dari berbagai tindakan kriminal akibat berkumpulnya banyak barang berharga.
Pantauan Ngopibareng.id, sejumlah mobil yang terlihat baru nampak memenuhi garasi warga setempat. Mobil bahkan meluber di luar pagar rumah, lantaran garasi tak cukup menampung kendaraan roda empat tersebut.
Bagi pemilik mobil pertama, kendaraan barunya diparkir berjajar di tepi jalan. Maklum, belum ada garasi di rumah mereka. Semua mobil baru tampak memiliki pelat nomor ber tahun 2025.
Sejumlah warga juga terlihat membangun rumah mereka. Ada yang mempercantik rumah, ada pula yang membangun gedung baru di sebidang tanah sebelah rumah.
Kepala Desa Sumergeneng, Gihanto, menyebut sedikitnya ada 176 mobil baru, yang dibeli warganya dari dealer mobil di Surabaya dan Gresik. Mereknya pun beragam, mulai dari kelas menengah seperti Innova, Honda HR-V, Honda Jazz, hingga yang kelas atas seperti Toyota Fortuner juga Mitsubishi Pajero. Bahkan ada pula yang membeli alat berat untuk mengeruk tanah, seperti ekskavator.
Belasan mobil baru datang bersama-sama pekan lalu, sehingga membuat desanya populer di Indonesia. “Ya itu kebetulan saja sepertinya, mungkin ada janjian mereka, itu belinya di dealer di Surabaya dan di Gresik, kalau tak salah,” kata Gihanto, kepada Ngopibareng.id, ditemui Jumat, 19 Februari 2021.
Selain membeli mobil, warga setempat yang kayak mendadak juga menggunakan uangnya untuk kebutuhan lain. Ada yang membeli tanah baru, membangun rumah, berinvestasi, juga memiliki deposito di bank.
Kades yang baru terpilih tahun 2019 ini menduga, kondisi baru yang terjadi pada penduduknya, akan berdampak besar. Salah satunya, memancing banyak orang baru untuk datang ke desanya. “Setelah viral, tetap akan ada positif dan negatifnya. Positifnya bisa dikenal orang banyak, negatifnya desa kami sekarang jadi dimasuki banyak orang luar,” jelasnya.
Ia pun bergerak cepat, mengamankan warga desa beserta seluruh asetnya dari kemungkinan buruk. Gihanto meminta bantuan kepada Polsek Jenu dan anggota TNI untuk melakukan penjagaan. Dia juga mengancam untuk menindak tegas pelaku kejahatan di desa tersebut.
“Dibantu polisi, TNI, yang ditugaskan di Desa Sumergeneng, masing-masing desa ada. Kami tindak tegas, untuk keamanan, kalau ada yang mau berbuat jahat di sini, hancur dia, habis nanti di depan,” ucapnya.
Hasilnya, hingga saat ini desanya terpantau aman. Belum ada satu pun warga yang melaporkan kehilangan. Dirinya pun berjanji, jika barang berharaga milik warga, akan tetap aman.
“Nggak, rampok atau ngaku saudara nggak ada. Bagaimana caranya saya menjaga, saya nggak mau warga saya ditipu atau dicuri, kan saya pemimpinnya. Alhamdulillah, sampai saat ini nggak ada, gerak cepat saya,” ucapnya.
Selain itu, pejabat desanya bekerjasama dengan PT Pertamina juga sempat melakukan pelatihan. Tujuannya, agar warga desa memikirkan rencana jangka panjang, dalam membelanjakan uangnya.
“Ya edukasi ada. Edukasinya ada pelatihan penggunan uangnya itu, nggak setiap hari, tapi Pertamina sempat mengadakan,” imbuhnya.