Banyak Kepala Desa Petahana Kalah di Pilkades Serentak Banyuwangi
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 51 Desa di Banyuwangi telah berjalan dengan lancar dan aman. Ada fenomena menarik dalam Pilkades serentak ini. Banyak Kades petahana yang tumbang oleh calon baru.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Banyuwangi, Ahmad Faishol, menerima kabar terkait Kades petahana yang gagal dalam Pilkades serentak Rabu, 25 Oktober 2023.
“Sementara itu yang kita terima, dari informasi di media, itukan belum resmi,” ujarnya, Kamis, 26 Oktober 2023.
Dia menjelaskan, informasi resmi terkait Kades terpilih itu didasarkan laporan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) lengkap dengan penetapan berita acara pemungutan dan perhitungan suara.
Berdasarkan data yang dikumpulkan Ngopibareng.id, ada sekitar 20 kades petahana yang tumbang dalam Pilkades. Di antaranya Anton Sujarwo, Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi; Eva Tristian Elti, Desa Kalirejo, Kecamatam Kabat; Ali Nurfatoni, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon; Sugito, Desa Bayu, Kecamatan Songgon; Siti Latifah Hairiyah, Kepala Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah.
Ahmad Faishol berharap setelah pelaksanaan Pilkades serentak ini situasi keamanan di desa-desa yang melaksanakan Pilkades tetap aman dan kondusif. Dalam pesta demokrasi, menurut Ahmad Faisol, pasti ada perbedaan pilihan dukungan.
“Namun harapan kami tidak menjadi potensi konflik,” jelasnya.
Kades terpilih harus bisa mengayomi seluruh masyarakat. Baik yang menjadi pemilihnya ataupun tidak. Karena begitu dilantik menjadi kades yang bersangkutan menjadi pemimpin seluruh warga Desa tersebut.
Setelah Kades terpilih dilantik, nantinya aka nada program peningkatan kapasitas berkaitan tugas pokok dan fungsinya sebagai Kades. Pelatihan ini dimungkinkan dilaksanakan pada akhir tahun atau awal tahun depan. Pelatihan ini untuk bekal Kades baru untuk bekal memimpin desanya.
“Karena tingkat pendidikannya macam-macam, basic ilmunya juga berbeda. Sehingga perlu kita kenalkan dengan regulasi yang bersinggungan langsung dengan pemerintahan desa,” ujar Ahmad Faisol.
Advertisement