Banyak Janggal, Pembahasan Anggaran Dispora Surabaya Ditunda
Pembahasan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) pada pos Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya di Komisi D DPRD Kota Surabaya ditunda.
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dari fraksi PSI, Tjutjuk Supariono mengatakan rancangan APBD 2020 yang diajukan Pemkot untuk Dispora ditolak. Alasannya ditemukan banyak kejanggalan.
Mulai kode rekening yang tidak sesuai, pembelian meja pingpong yang fantastis, hingga jumlah anggaran renovasi Gelora Bung Tomo (GBT) yang dinilai mencurigakan. Karena alasan itu, pembahasan di Komisi D dihentikan sementara hingga ada tindak lanjut dari Dispora.
"Banyak yang kami tolak. Karena ada kejanggalan, dari kode rekening yang berbeda dan lainnya. Kami ingin ada kejelasan dari Dispora terkait anggarannya," kata Tjutjuk, Senin 4 November 2019.
Salah satu kejanggalan, menurut Tjutjuk, pembelian meja pingpong sebanyak 4447 buah dengan anggaran sebesar Rp26,9 miliar.
"Ya itu, pembelian meja tenis sebesar Rp 26 miliar. Kami bertanya, itu kok anggaran dimasukkan pos anggaran sarana lapangan tembak. Kan aneh, itu alasan mereka," kata Tjutjuk.
Selain itu, terkait anggaran renovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sebesar Rp52 miliar. Menurut Tjutjuk, nilai sebesar itu tidak disertai dengan rincian anggarannya.
"Ada untuk GBT senilai Rp52 Miliar, tapi tidak ada detailnya, ya kami tolak," katanya.
Rapat pembahasan rancangan anggaran untuk Dispora ini akan dilanjutkan pada Kamis, 7 November 2019. Namun, dengan catatan Dispora sudah menyertakan detail penjelasan penggunaan anggaran.
Sehingga pembahasan pada pertemuan kedua tersebut tidak berlarut-larut dan bisa menghasilkan anggaran yang sesuai, dan berpihak kepada rakyat.
"Temuan-temuan ini kan berarti rancangannya kurang baik. Kami putuskan tunda sampai Dispora mau melakukan perbaikan sesuai dengan kenyataan. Nanti akan ada pertemuan kedua, saya harap sudah ada tindak lanjut dari mereka," katanya.
Advertisement