Banyak Jamaah Lansia, PPIH Surabaya Percepat Proses Pemeriksaan Tas Tenteng
Melihat banyaknya calon jamaah haji yang berusia lebih dari 50 tahun ke atas, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya terus berupaya meningkatkan pelayanannya.
Awalnya semua jamaah haji dilarang membawa cairan melebihi 100 ml, termasuk air minum. Namun saat ini PPIH mengizinkan jamaah haji membawa air minum, terutama untuk jamaah yang usianya di atas 50 tahun.
Kasubbag Humas Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Markus, mengatakan PPIH mengubah proses pemeriksaan barang bawaan pada tas tenteng jamaah. Ketika melalui Hall Bir Ali semua barang bawaan jamaah harus diperiksa melalui pemeriksaan x ray. Dulu, segala bentuk cairan yang melebihi 100 ml akan disita, termasuk air minum.
"Dalam proses pemberangkatan di Bir Ali yang terdiri dari pemberian living cost, stamp paspor, boarding pass pesawat ini memakan waktu cukup lama, sementara air minum sudah disita. Belum lagi perjalanan menuju bandara, sedangkan banyak jamaah yang usianya di atas lima puluh tahun," katanya, saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Rabu, 1 Agustus 2018.
Oleh karenanya, kata Markus perubahan dilakukan pada proses pemeriksaan barang bawaan. Kini, jamaah dapat membawa air minum ke Hall Bir Ali selama proses pemberangkatan. Turun dari Bir Ali atas, tas tenteng dan bawaan jamaah akan diperiksa melalui x ray dan langsung menuju ke bus.
"Prosesnya dipercepat, jamaah juga diizinkan membawa air minun," ujarnya.
Perubahan pemeriksaan ini mulai diterapkan pada saat pemberangkatan jamaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 44 asal Kabupaten Tuban. Markus mengatakan, bahwa perubahan proses ini adalah hasil evaluasi pemberangkatan calon jamaah haji gelombang pertama yang lalu. (frd/wit)