Banyak Fans Perempuan, F1 Susun Strategi Dorong Pembalap Wanita
Formula 1 sedang menyusun strategi untuk mendorong pembalap perempuan di sirkuit. Sebab hingga saat ini, balap F1 tak pernah menyertakan perempuan di balik kemudi. Sedangkan sedikitnya 40 persen fans nya adalah perempuan.
Akademi F1
Kondisi ini terjadi lebih dari 40 tahun terakhir. Kini Formula 1 sedang menyusun strategi berupa F1 Academy, yang mendorong anak didik perempuan.
Skemanya, Akademi F1 akan menyediakan bujet bagi 15 pembalap perempuan dari lima tim. Akademi ini akan diInisiasi oleh Susie Wolf, eks pebalap dan istri dari Toto Wolff, CEO Tim Mercedes-AMG Petronas F1, dilansir dari Al Jazeera, Minggu 5 Maret 2023.
Targetnya, sedikitnya ada satu pembalap wanita dari setiap 20 pembalap laki-laki.
Pencarian Bakat
Strategi lain adalah lewat gerakan More Than Equal. Gerakan yang juga lembaga non komersial ini diluncurkan Juni lalu. Tujuannya utuk mendorong kehadiran perempuan di podium.
Lembaga ini akan mencari bakat di antara para perempuan, dan kemudian mendorong mereka untuk mencapai kesuksesan.
Didirikan oleh Kate Beavan, ia menegaskan jika perempuan juga memiliki kemampuan serta kekuatan mencukupi untuk berkompetisi di balik kemudi, bersama laki-laki.
Diketahui, hingga saat ini tak ada aturan yang melarang perempuan ikut berkompetisi di F1. Namun kondisi yang ada menempatkan banyak rintangan bagi perempuan untuk mencapai sirkuit.
Salah satunya adalah kepercayaan diri yang bisa didapat dengan jam terbang yang tinggi, serta kesempatan ikut berkompetisi.
Jamie Chadwick salah satunya, pembalap perempuan di arena INDY NXT Women Series di Amerika Serikat, menekankan jika cita-citanya adalah menjadi pembalap di sirkuit F1.