Banyak Dikritik, Ini Fasilitas Karantina Virus Corona Australia
Pemerintah Australia mulai mengevakuasi warganya dari Wuhan. Terdapat 243 penduduk, termasuk 89 anak-anak menjadi penumpang pada penerbangan pertama Qantas, pada Senin 3 Februari 2020. Sejumlah fasilitas kesehatan mulai disiapkan di Pulau Christmas, tempat warga Australia akan dikarantina selama 14 hari, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Kami memprioritaskan penduduk yang rentan dan yang terisolasi," kata Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne.
Dalam penerbangan itu, penumpang mengenakan masker dan baju pelindung lainnya. Interaksi antara kru pesawat dan penumpang akan dibatasi.
Penerbangan akan mendarat di pangkalan militer Learmonth, Australia Barat, pada Senin sore. Penumpang akan berpindah pesawat untuk terbang menuju Pulau Christmas.
Pulau yang terletak sekitar 2.700 kilometer dari pulau utama itu terkenal sebagai pusat tahanan imigran. Sejak 2003, para pencari suaka ditahan di pulau tersebut. Saat ini, pulau itu dihuni satu keluarga asal Sri Lanka dengan jumlah empat orang. Banyak kritikan diarahkan kepada pemerintah Australia, lantaran fasilitas pulau yang dianggap tak layak.
Namun, Canberra menampik berbagai kritik itu. "Rencana dilakukan berdasarkan pertimbangan medis, dan bukan yang lain," kata Payne.
Pemerintah menurunkan 24 dokter spesialis dan perawat di pulau itu. Sejumlah tenda lapangan yang berfungsi sebagi kamar perawatan, juga didirikan.
"Ini akan memudahkan tim medis beroperasi secara independen di fasilitas klinik di Pulau Christmas," kata pemerintah setempat.
Selain itu, warga yang dievakuasi dibebaskan dari ongkos sebesar USD 1000 untuk proses evakuasi. Pemerintah hanya menyebut jika mereka tak mampu mengevakuasi ratusan warga secara langsung ke rumah sakit di pulau utama.
Kondisi tentang Pulau Christmas itu membuat sejumlah warga Australia di Wuhan resah. Beberapa di antaranya baru mau dievakuasi, sesaat setelah pesawat Qantas tiba di Wuhan. Mereka khawatir tak mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai, pada pulau yang baru dibuka kembali di tahun 2018 itu.
Warga Australia keturunan China juga khawatir bakal mengalami tindakan yang berbeda dibanding warga kulit putih, diterjemahkan dari BBC.
Terdapat sekitar 600 warga Australia di sekitar Provinsi Hubei. Penerbangan berikutnya akan berlangsung di minggu ini.
Sebelumnya, terdapat 12 kasus yang terkonfirmasi di Australia, tiga di antaranya telah keluar dari rumah sakit.
Advertisement