Banyak Aksi Bunuh Diri di Malang, Polisi Buat Kajian Pencegahan
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Bhudi Hermanto merespon banyaknya percobaan dan aksi bunuh diri yang terjadi Kota Malang dalam kurun waktu empat hari terakhir ini.
Kejadian pertama, pria berinisial TJS, usia 18 tahun, melompat dari Jembatan Soekarno Hatta, pada 26 Mei 2023. Ia meninggal dunia setelah terjatuh ke Sungai Brantas.
Lalu aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh perempuan muda yang hendak terjun dari Jembatan Soekarno-Hatta, pada 28 Mei 2023. Tapi aksinya digagalkan oleh warga setempat yang melintas.
Terakhir, aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh salah satu mahasiswi di Kota Malang. Aksi dilakukan di kamar kosannya, namun masih bisa dicegah oleh teman kosnya.
Runtutan peristiwa ini, kata Bhudi, perlu segera diambil tindakan pencegahan. Hal ini dilakukan untuk memberikan langkah antisipasi dan rasa aman kepada masyarakat.
Langkah pertama yakni menyentuh institusi pendidikan. Melihat dari tiga peristiwa tersebut aksi bunuh diri hingga percobaan bunuh diri dilakukan oleh usia kategori remaja.
“Kami akan memberikan edukasi serta trauma healing ke sekolah-sekolah dan ke kampus-kampus yang ada di Kota Malang,” ujarnya pada Selasa 30 Mei 2023.
Kesehatan mental dinilai penting sebagai salah satu cara untuk mencegah aksi bunuh diri. Selanjutnya, pemetaan fasilitas umum yang berpotensi dijadikan media untuk bunuh diri.
“Saya sudah sampaikan ke Kasatintel juga seluruh Polsek jajaran untuk mencatat dan mendata jembatan dan fasilitas umum mana saja yang berpotensi dilakukan media bunuh diri,” ujar Budhi.
Langkah pencegahan aksi bunuh diri ini akan dibahas dengan seluruh stakeholder terkait seperti Pemerintah Kota (Pemkot) Malang hingga akademisi.
“Kajian ini akan kami buat dalam pekan ini, yang kami bicarakan dengan Forkopimda Kota Malang,” ujarnya.
Advertisement