Bantuan Kambing Disunat, Massa LSM Luruk Kejari-Polres
Ratusan massa dari sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Probolinggo ngeluruk kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Polres Probolinggo, Selasa, 9 Juli 2019. Mereka mendesak Kejari dan Polres mengusut tuntas dugaan penyelewengan bantuan kambing dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo.
Awalnya massa beraksi di depan Mapolres Probolinggo. Mereka kemudian bergeser ke kantor Kejari Kabupaten Probolinggo di Jalan Panglima Sudirman, Kota Kraksaan.
Intinya, mereka menuding bantuan kambing dari Dinsos melalui Kelompok Usaha Bersama (Kube) yang disalurkan di dua desa, Sumberanyar dan Sumberejo, Kecamatan Paiton disunat alias dipotong. Hal itu diungkapkan koordinator aksi, Nasution saat berorasi di depan Mapolres dan Kejari.
Para pengunjuk rasa juga membawa sejumlah pamflet bertuliskan kecaman terhadap penyunatan dana bantuan kambing. Di antaranya berbunyi, “LPSE CV Kambing”, “Usut Tuntas Mafia Kambing”, dan "Usut Mafia Jalin Matra".
“Bantuan kambing disunat sebesar Rp 1 juta. Kami menyaksikan sendiri kambing yang diterima Kube seharga Rp 600 ribu per ekor,” ujar Nasution.
Dikatakan anggaran pembelian kambing per penerma sebesar Rp 2,5 juta. Terinci, untuk pembelian kambing Rp 2 juta dan pembuatan kandang Rp 500 ribu. “Kambing yang diterima kecil, harganya ditaksir sekitar 600 ribu,” ujarnya.
Nasution mengatakan, dua desa (Sumberanyar dan Sumberejo) hanya sebagai contoh (sampel), yang datanya bisa dipertanggungjawabkan. Di dua desa tersebut terdapat 15 Kube yang masing-masing beranggota 10 orang.
“Yang jelas, hari ini kami sudah melaporkan kasus dugaan penyunatan bantuan kambing ini ke Polres dan Kejari. Silakan penegak hukum mengusut tuntas,” kata Nasution.
Usai berdemo di depan Mapolres dan Kejati, massa yang mengendarai puluhan motor dan sejumlah mobil ini kemudian pulang.
Menanggapi aksi massa LSM, Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Kabupaten Probolingg, Novan Ariyanto mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima limpahan berkas dari kepolisian.
“Kami belum menerima berkas dari kepolisian. Sejauh ini kami hanya menerima tembusan saja. Yang jelas, kami masih menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian,” kata Novan. (isa)