Bantuan Air Bersih untuk 3 Desa Kekeringan di Mojokerto Terhenti
Bencana kekeringan menyebabkan tiga desa di Kecamatan Ngoro dan Trawas, Kabupaten Mojokerto krisis air bersih. Bantuan air bersih dari pemerintah terhenti sejak 2 Agustus 2023.
Krisis air bersih melanda tiga desa di kaki Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto sejak Mei 2023 lalu. Tiga desa itu adalah Desa Kunjorowesi, Desa Manduro Manggung Gajah di Kecamatan Ngoro, dan Desa Duyung di Kecamatan Trawas.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim menjelaskan, bantuan air bersih telah disalurkan ke warga terdampak krisis air bersih sejak 12 Juni sampai 2 Agustus 2023.
Bantuan setiap hari sebanyak 4 tangki untuk Desa Kunjorowesi, 3 tangki untuk Manduro Manggung Gajah dan 3 tangki untuk Duyung. Masing-masing tangki berisi 4.000 liter.
"Terakhir 2 Agustus kemarin. Total ada 443 tangki, kapasitas tangki 4000 liter," kata Khakim, Selasa 22 Agustus 2023.
Ada 443 tangki air bersih itu disalurkan ke 3 desa dengan rincian Desa Kunjorowesi Kecamatan Ngoro 179 tangki, Desa Manduro Manggung Gajah Kecamatan Ngoro 132 tangki dan Desa Duyung Kecamatan Trawas 132 tangki.
Berdasarkan data yang dicatat BPBD Kabupaten Mojokerto, ada 1.556 Kepala Keluarga (KK) mengalami krisis air bersih di Desa Kunjorowesi. Kemudian krisis air bersih dialami 597 KK di Desa Manduro Manggung Gajah. Terakhir 256 KK mengalami krisis air bersih di Desa Duyung Kecamatan Trawas.
Terhentinya bantuan air bersih untuk Desa Kunjorowesi, Desa Manduro Manggung Gajah dan Duyung karena anggaran belum cair. Pihaknya baru mengajukan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) ke Bupati Ikfina Fahmawati 3 Agustus lalu.
Artinya, saat itu bantuan air bersih untuk tiga desa tersebut sudah habis. Khakim berdalih terlambatnya pengajuan anggaran karena surat permohonan dari ketiga desa juga terlambat. Surat permintaan bantuan air bersih dari 3 desa itu baru ia terima semua 30 Juli 2023.
Akibat terhentinya bantuan air bersih dari pemerintah, warga terpaksa harus membeli air sendiri secara swadaya. "Menurut keterangan dari desa mereka beli sendiri patungan," tegasnya.
Advertisement