Bantu Siswa Curhat, Disdik Surabaya Bentuk Klinik Sahabat Anak
Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya bakal membuat program Klinik Sahabat Anak di masing-masing sekolah. Tujuannya, untuk mengetahui persoalan yang dialami oleh para siswa.
Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, program tersebut nantinya bakal menggandeng para siswa yang tergabung di organisasi sekolah, seperti, FAS, OSIS, PMR, Duta Trantibum.
"Hal itu supaya anak-anak nantinya bisa curhat," kata Yusuf, di ruangan eks Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jumat, 19 Mei 2023.
Fasilitator Klinik Sahabat Anak tersebut akan mendengarkan keluhan para siswa yang mengadu. Selain itu, mereka juga bisa memberikan saran terkait persoalan yang tengah dialami.
Kemudian, para fasilitator akan menyampaikan cerita tersebut kepada guru yang bersangkutan. Setelah itu, pihak sekolah bisa memberikan penanganan dan penyelesaian masalah.
"Kegiatan itu ada perencanaan, anak-anak mungkin curhat suatu hal ke temannya. Nanti bisa diantisipasi, dituturi (diberi nasihat) kalau menyimpang," ucapnya.
Yusuf mengungkapkan, digandengnya para siswa yang masuk dalam organisasi, bertujuan agar pelapor dapat bercerita dengan nyaman. Sebab, tidak ada jenjang usia ketika berkomunikasi.
"Kadang usia itu menjadi kesenjangan berkomunikasi, tidak ada kegiatan tanpa rencana," jelasnya.
Lebih lanjut, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) juga bakal dilibatkan dalam Klinik Sahabat Anak.
DP3APPKB bakal berperan sebagai penyampai informasi yang didapatkan kepada keluarga pelapor. Dengan demikian, diharapkan permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan.
"Tadi sekolah sudah ada pembiasaan, namanya anak-anak perlu pengawasan dan pemantauan, perlu sinergi dalam lingkungan sekolah, keluarga, serta masyarakat," ujar dia.
Yusuf berharap agar pihak keluarga pelapor dapat menyikapi informasi dari Klinik Sahabat Anak secara bijak. Para orang tua pelapor disarankan untuk mengarahkan dan membangun karakter buah hatinya saat mendapatkan laporan terkait keluhan anaknya.
"Harapannya seimbang antara di rumah dengan di sekolah. Karena waktu yang banyak di rumah," tutupnya.
Advertisement