Bantu Sesama Mahasiswa, Mahasiswa UK Petra Buat Gerakan Rp20 Ribu
Mahasiswa Univeristas Kristen (UK) Petra Surabaya gagas gerakan #20ribuuntuksesama. Gerakan ini ini adalah gerakan penggalangan dana dengan cukup mendonasikan sejumlah Rp20 ribu. Nilai ini dianggap sama dengan satu kali biaya makan siang saja, sehingga tak memberatkan mahasiswa. Padahal, dengan mendonasikan Rp20 ribu bisa membantu teman lainnya se-kampus.
Gerakan yang dilakukan dalam rangka memperingati hari lahirnya Lembaga Kemahasiswaan-Keluarga Besar Mahasiswa (LK-KBM) UK Petra 2020 ini bertema "Collaborate to Elevate".
Bryan Elmer Cahyadi selaku ketua HUT LK-KBM 2020 mengatakan, mahasiswa UK Petra tergerak untuk membantu mahasiswa yang terancam tidak bisa meneruskan kuliah karena kondisi ekonomi di masa pandemi ini.
"Mahasiswa tidak boleh menutup mata pada keadaan sekitarnya," urai Bryan.
Tiap Lembaga Kemahasiswaan (LK) dapat memberikan donasinya dengan minimal nominal sejumlah Rp 20.000, perhitungan ini dapat dilihat secara transparan dengan mengakses http://bem.petra.ac.id/hut_lkkbm/main/.
“Minimal donasi sebesar Rp20 ribu ini dikarenakan biasanya itu adalah ongkos makan siang satu kali makan mahasiswa. Dengan filosofi cukup keluarkan uang sejumlah makan siang saja maka kita dapat membantu teman sekitar kita,” kata Bryan.
Bryan mengungkapkan, target yang ingin dicapai sejumlah Rp. 48.000.000 dan hingga kini (19 November 2020) sudah mencapai sebesar Rp 35.751.600 dan masih akan terus bergerak angkanya.
Puncak acara ini akan diadakan pada tanggal 20 November 2020 pada pukul 19.00 WIB. Akan ada penampilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), sharing dari alumni aktif LK serta sesi tanya jawab, pengumuman pemenang lomba dan jumlah donasi, pengumuman penerima beasiswa dan yang terakhir akan ada selebrasi puncak HUT-LK KBM yang ke-20.
Sementara itu Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan UK Petra, Arja Sadjiarto mengungkapkan, rasa bangganya pada para mahasiswa LK UK Petra ini. Arja mengungkapkan gerakan ini mempunyai dua semangat yaitu kolaborasi dan kepedulian.
Dengan didukung semua LK artinya mereka belajar bekerjasama sekaligus menambah keakraban sehingga hal ini dapat diaplikasikan ke dalam dunia kerja meskipun dalam format daring. Tak hanya itu, kondisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini tak ubahnya membuat mahasiswa menjadi merasa sendiri.
“Kegiatan ini mengajak mahasiswa tetap merasa sebagai bagian dari keluarga yang peduli harapannya bisa membuat mahasiswa tetap stay positive. Selain itu hal yang kecil ternyata bisa menjadi "besar" jika dilakukan bersama-sama”, tutup Arja.