Bantu Senjatai Israel, Kedubes AS di Jakarta Didemo
Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, jadi sasaran demonstrasi solidaritas untuk Palestina. Di depan simbol negara AS itu, massa meminta agar Presiden Joe Biden tak dukung pembantaian Israel di Gaza.
Aksi di Depan Kedubes AS
Dilansir dari sejumlah media nasional, massa sudah memenuhi area depan Kedubes AS sejak pukul 05.30, Minggu 17 Desember 2023. Lalu lintas di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan mengarah ke Gambir dan sebaliknya, juga ditutup aparat.
Di depan kedubes, massa bergantian menyampaikan orasinya. Sebagian besar mendorong gencatan senjata di Gaza, memerdekakan Palestina, dan meminta Joe Biden menarik dukungan atas Israel.
Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) dalam video ajakan aksi bela Palestina menyatakan, aksi ini digelar di depan Kedubes AS sebagai bentuk protes atas veto AS di DK PBB tentang gencatan senjata di Gaza.
"Gaza semakin terbantai oleh bangsa yang tidak mengenal perikemanusiaan yang didukung oleh veto di Dewan Keamanan PBB oleh Amerika Serikat yang juga tidak punya rasa kemanusiaan," katanya dikutip dari Kumparan.
Dukungan Amerika Serikat
Amerika Serikat secara nyata mendukung pendudukan dan gempuran Israel di Gaza. Negara Paman Sam itu menjanjikan seribuan misil pertahanan untuk Iron Dome, juga bom dari Boeing.
Joe Biden juga meminta tambahan anggaran keamanan untuk Israel sebesar USD14 miliar, dikutip dari Time. Sejak tahun 1948, Amerika Serikat telah membantu keamanan Israel mencapai USD130 miliar, dan bantuan sekitar USD3,8 miliar setiap tahunnya.
Dukungan lain, Amerika Serikat juga menjadi negara satu-satunya yang memveto resolusi gencatan senjata di PBB, awal Desember lalu. Dari 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB, hanya Amerika Serikat yang menjatuhkan veto menolak resolusi, sedangkan Inggris menyatakan abstain.
Dorongan Internasional
Sikap Amerika Serikat mendukung Israel menghancurkan Gaza, berseberangan dengan seruan dunia internasional. Amnesty International mengutuk tindakan Israel dan mulai penyelidikan kejahatan perang oleh Israel.
Sekjen PBB Antino Guterres menyebut aksi brutal Hamas pada 7 Oktober, tidak terlepas dari tindakan pendudukan Israel yang berlangsung selama 75 tahun. Ia juga tak akan menyerah mendorong terjadinya gencatan senjata.
Sedangkan UNICEF dan UN Food Program menyebut Gaza sebagai kuburan bagi anak-anak, serta munculnya tragedi kemanusiaan yang masif dalam bentuk kelaparan di Gaza, akibat blokade Israel.
Bantuan kemanusiaan yang berjajar di Gaza tak bisa masuk dengan mudah, memenuhi kebutuhan air dan makanan bagi sekitar 1 juta penduduk Gaza yang tinggal di lingkungan sangat sempit.
Serangan juga terus dilakukan Israel, dengan menyasar rumah penduduk sipil, bangunan pengungsian, sekolah, termasuk menyerang jurnalis. Sekitar 18.787 warga Gaza tewas akibat serangan Israel, sejak 7 Oktober 2023 lalu. Sedangkan jumlah korban tewas di Israel mencapai 1.200 orang, pada 7 Oktober lalu.