Bantu Korban Banjir, Bupati Ipuk Janji Perbaiki Jembatan Rusak
Luapan air yang terjadi di aliran Sungai Lembu, di Desa Kandangan dan Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran mendapat perhatian serius dari Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani datang ke lokasi tersebut untuk memastikan kondisi warga. Bupati juga menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
"Saya ingin melihat langsung dan memastikan warga yang terdampak dapat tertangani dengan baik," ungkap Ipuk Fiestiandani sembari membagikan sembako kepada warga terdampak, Kamis, 4 November 2021, sore.
Banjir yang melanda dua desa yang terletak di kawasan Perkebunan Sungai Lembu terjadi pada Selasa, 2 November 2021 sore. Luapan air terjadi setelah turun hujan selama kurang lebih tiga jam. Kondisi ini menyebabkan air sungai meluap. Akibatnya, sekitar 73 kepala keluarga terdampak.
Selain itu, banjir juga merusak infrastruktu yakni sebuah jembatan yang tergerus pada bagian pondasinya. Sebelumnya, selama tiga hari di kawasan perkebunan tersebut juga terjadi hujan yang cukup lebat.
Dalam kesempatan itu, Ipuk Fiestiandani juga meminta instansi terkait mengidentifikasi penyebab dan mengambil langkah agar banjir tersebut tidak terulang.
"Penyebab utamanya karena terjadi sedimentasi di Sungai Lembu, sehingga saat diguyur hujan dengan debit air yang tinggi, menyebabkan luapan air ke perkampungan," jelasnya.
Saat itu juga, Bupati Ipuk Fiestiandani memerintahkan instansi terkait untuk segera melakukan pengerukan di sepanjang Sungai Lembu. Karena kondisi ini berpotensi mengakibatkan banjir. Pemkab Banyuwangi juga akan melakukan pengecekan di bagian hulu sungai. Karena luapan air tersebut juga diakibatkan kiriman air dari hulu.
"Selain itu, kita juga akan memastikan penyebabnya di hulu, sehingga tidak terjadi proses sedimentasi lagi yang menyebabkan banjir," terangnya.
Mengenai pondasi jembatan yang terkikis banjir, Ipuk Fiestiandani juga berjanji untuk segera memperbaikinya. Diapun memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga untuk melakukan perbaikan.
“Sembari itu, juga dilakukan normalisasi sungai," katanya.
Salah seorang warga, Hasyim, mengatakan, banjir melanda selama kurang lebih empat jam. Luapan air masuk ke kandang ternak dan rumah warga. Genangan air ada yang mencapai 40 sentimeter.
"Masuk rumah warga airnya, kami juga terpaksa harus mengungsikan ternak kami," kata dia.
Plt Kepala BPBD Banyuwangi Abdul Kadir menyebut banjir tersebut juga menyebabkan air sumur warga di Desa Sumberagung menjadi keruh dan berubah warna menjadi kuning kecokelatan. Hal ini menyebabkan sekitar 120 kepala kaluarga tidak bisa menggunakan sumurnya untuk kebutuhan minum dan memasak.
“Sejak banjir, BPBD telah mendistribusikan air bersih ke warga setempat. Kami juga menyediakan tangki air di sana untuk kebutuhan air bersih warga,” ungkapnya.