Bantu Kebutuhan Pangan, Probolinggo Dirikan Dapur Umum
Dapur umum untuk membantu warga miskin yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19) mulai didirikan di Probolinggo, Rabu, 15 April 2020. Di hari pertama, dapur umum yang terletak di lapangan Makodim 0820 Probolinggo itu membagikan 150 nasi bungkus kepada warga yang melintas di jalan seperti, tukang becak dan pengemudi ojek online.
Sejumlah personel dari anggota Satpol PP, Polresta, Kodim 0820, dan Batalyon Zipur (Yon Zipur) 10 memasak di dapur tersebut. “Selain bantuan nasi bungkus, kalau skalanya besar akan dibagikan berupa sembako,” kata Kepala Dinas Satpol PP, Linmas, dan Damkar, Agus Effendi, Rabu sore.
Agus menambahkan, dalam skala kecil, dapur umum berperan membantu warga miskin terdampak covid-19. Jumlahnya tidak banyak, seperti di hari pertama, sebanyak 150 nasi bungkus yang dibagikan.
Ada 10 koki “Srikandi” (perempuan) yang akan bertugas di dapur umum dari Satpol PP. Sementara anggota lainnya bertugas membagikan nasi bungkus.
Nasi bungkus terlihat dibagikan kepada warga yang melintas di jalan. Sejumlah tukang becak, PKL, dan pengemudi ojek online pun menjadi sasaran pembagian nasi bungkus.
Kapolresta mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk mengurangi beban warga, meski sederhana. “Setiap hari, dapur umum akan menyiapkan 150-200 nasi bungkus untuk dibagikan,” kata Kapolresta AKBP Ambariyadi Wijaya.
Hal senada diungkapkan Dandim 0820, Letkol Inf. Imam Widodo. Dikatakan sekecil apa pun bantuan dari dapur umum diharapkan bisa meringankan beban warga yang terdampak covid-19.
Nasi bungkus yang dibagikan dilengkapi lauk seperti, ayam goreng, tahu, tempe, kerupuk, dan buah pisang. Selain itu juga diselipkan pula air minum dalam gelas.
Selain itu di dalam kantong plastik, paket makan siang itu juga ditempeli tulisan yang berisi imbauan pencegahan Covid-19. Di antaranya berisi, petunjuk aman keluar rumah, penggunaan masker, jaga jarak aman dengan orang lain, dan hendaknya pakai baju lengan panjang.
Warga yang keluar rumah juga diingatkan tidak memakai aksesoris seperti, gelang dan cincin karena khawatir menjadi tempat persembunyian virus. Warga pun diminta sebaiknya bertransaksi secara non tunai, dan cuci tangan pakai sabun.