Bantaran Sungai Brantas Kumuh, Pemkot Surabaya Beberkan Fakta
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dianggap gagal mengelola Sungai Brantas yang ada di wilayah Jawa Timur. Hal ini diungkapkan Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) yang telah melakukan survei mengenai kinerja gubernur perempuan Jatim itu, pada 3 Maret hingga 15 November 2023.
Salah satu poin yang diungkapkan dalam survei tersebut adalah 70 persen responden mengungkapkan bantaran Sungai Brantas tidak terawat dan kumuh disebabkan karena banyaknya bangunan liar yang berdiri di sempadan sungai.
Padahal, dalam Permen PUPR Nomor 28 tahun 2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau dalam pasal 15 menjelaskan jika ada bangunan liar di dalam sempadan sungai maka bangunan tersebut dinyatakan dalam status quo dan secara bertahap harus ditertibkan untuk mengembalikan fungsi sempadan sungai.
Mengenai hasil survei tersebut, Kabid Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Windo Gusman Prasetyo membenarkan bahwa masih ada beberapa bangunan di Surabaya yang berada di dekat tanggul atau di tepi sungai Kalimas. "Kalau bangunan yang berada di tanggul atau sungai memang masih ada," katanya.
Terkait permasalahan ini, ungkap Windo, DSDABM Kota Surabaya bekerjasama dengan Jasa Tirta untuk pengerukan dan normalisasi sungai. "Kalau kondisi ideal memang belum sempurna, tapi kami secara penanganan sudah bekerjasama dengan Jasa Tirta," ungkapnya.
Mengenai masih adanya bangunan di sekitar sungai dan tanggul, Windo mengmengungkapkan tersebut berkaitan dengan perizinan. "Ya masalah itu mengenai perizinan sesuai kewenangan," ujarnya.
Ia menambahkan, hasil survei yang dikemukakan beberapa pihak juga akan menjadi bahan evaluasi oleh pihaknya. "Riset yang ada kami laporkan secara continue untuk bahan evaluasi bersama Jasa Tirta," tandasnya.
Survei Kinerja Khofifah
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) telah melakukan survei terkait ‘Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Tentang Pengelolaan Sungai Brantas di Jawa Timur’. Survei ini dilakukan pada 3 Maret hingga 15 November 2023.
Ada sebanyak 535 responden yang menjadi sasaran survei. Sejumlah responden tersebut terdiri dari latar belakang Pendidikan SMA, S1, Magister dan Doktor sebanyak 98,5 persen yang tersebar di 19 kabupaten dan kota di Jawa Timur, termasuk juga 16 kabupaten dan kota yang di lewati Sungai Brantas.
Sebanyak 70 persen responden menyatakan bantaran Sungai Brantas tidak terawat dan kumuh disebabkan karena banyaknya bangunan liar yang berdiri di sempadan sungai.
"Hasilnya sangat mengejutkan. Kami temukan bahwa sebanyak 64,5 persen responden menyatakan Khofifah selama menjabat Gubernur Jatim dinilai gagal dalam mengelola dan menjaga sungai Brantas dari kerusakan dan pencemaran,” kata Peneliti dan Koordinator Kampanye BRUIN, Kholid Basyaiban, Selasa 21 November 2023.
Advertisement