Bantaran Bengawan Solo Ambles, 23 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
Bantaran sungai bengawan Solo yang berada di Dusun Gendong, Kecamatan Laren, Lamongan longsor.
Kepala Desa Gendong, Mutholib mengatakan kepada ngopibareng.id bahwa longsor yang terjadi membuat setidaknya 7 rumah dan satu tempat ibadah rusak parah.
Selain itu warga terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya, karena harus mengungsi demi keamanan dan keselamatan.
"Ada 7 rumah dan satu tempat ibadah yang rusak parah. Total ada 23 jiwa yang kehilangan tempat tinggal," katanya, Senin, 23 September 2019.
Ia menambahkan longsor yang terjadi di bantaran Sungai Bengawan Solo tersebut hingga kini terus meluas, dari semula 500 meter menjadi 600 meter, dengan kedalaman mencapai 10 meter.
"Korban meninggal tidak ada mas. Hanya mengalami kerusakan material saja. Tapi warga masih was-was, karena mereka khawatir rumah hanyut. Karena itu warga membongkar dan mengevakuasi barang-barang rumah tangga mereka ketempat yang lebih aman," ujarnya.
Warga membongkar rumah mereka, agar apabila terjadi longsor susulan, tidak menelan kerugian. Dan sisa-sisa bekas bangunan rumah yang rusak, dimanfaatkan untuk membuat rumah semi permanen yang jaraknya jauh dari lokasi longsor.
Saat ini warga yang rumahnya rusak terpaksa menumpang di rumah famili. Sedangkan sebagian warga membuat rumah semi permanen di tanah desa.
"Ada juga yang memberanikan diri masih tinggal mas, soalnya kalau mau pindah mereka harus pindah kemana," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa, ratusan warga yang saat ini masih tinggal di lokasi rawan longsor, diminta untuk tetap waspada.
"Untuk warga yang masih tinggal, supaya untuk jaga-jaga. Saya sudah himbau semua warga sini tetap waspada barangkali tanahnya akan ambles lagi," kata pria berusia 48 tahun tersebut.
Warga pun kini berharap uluran tangan dari pemerintah daerah ataupun pihak Bengawan Solo untuk mencarikan solusi kedepannya.
Ratusan warga yang terdampak longsor hanya bisa pasrah sambil menunggu bantuan. Mereka berharap pihak-pihak terkait untuk segera turun tangan dan menangani permasalahan ini.
"Kami semua pasrah, berharapnya cuma pemerintah untuk turun tangan. Direlokasi ke tempat yang aman, atau diperbaiki lagi rumah warga yang rusak," katanya.
Advertisement