54 Pegawai RRI Surabaya Negatif, Tudingan Terbantahkan
Tudingan puluhan pegawai Lembaga Penyiaran Publik (LPP) tentang pegawai Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya yang terpapar virus corona atau Covid-19 terbantahkan. Berdasar hasil swab test kedua dan ketiga, puluhan pegawai RRI dinyatakan negatif.
Kepala LPP RRI Surabaya, Sumarlina menyampaikan, ini menjadi kabar baik karena hasil swab yang pertama menuai kontroversi. Pasalnya, keluarnya hasil pertama lebih dari dua minggu atau pasca hasil swab kedua keluar. Dari total 130 karyawan, 54 dinyatakan positif berdasar hasil pertama.
Sumarlina tidak tahu apakah data atau hasil swab pertama itu rusak atau tidak, namun demikian ia menyerahkan permasalahan ini pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
"Alhamdulillah kami mengucap syukur pada Allah SWT. Kami telah menerima hasil swab ketiga, hasilnya seluruh karyawan negatif. Kami berterimakasih pada Pemkot, Bu Risma, Dinkes Surabaya dan BNPB telah memfasilitasi kami. Ini semakin menguatkan kita karena hasil sebelumnya, yakni swab kedua juga negatif," ungkap Sumarlina, Sabtu 18 Juli 2020.
Dua hasil negatif tes swab ini sekaligus mengonfirmasi kebingungan data yang terjadi pada swab pertama, yang menyebut 54 pegawai RRI positif. "Hasil swab ke tiga ini kami harapkan bisa menjadi konfirmasi bahwa pegawai RRI Surabaya memang negatif Covid-19, seperti hasil swab ke dua," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Sumarlina mengajak semua pihak untuk mempunyai empati dan saling mendukung. Sebab stigma yang muncul di tengah masyarakat terkait Covid-19 masih tinggi. Ia menceritakan, bagaimana imbas pemberitaan tentang Covid-19 dan menimbulkan banyak orang terdampak.
Walau telah dinyatakan negatif, namun untuk sementara waktu Kantor RRI Surabaya sementara tutup hingga dua minggu ke depan sesuai protokol kesehatan. Meski lockdown, siaran RRI Surabaya tetap jalan dengan merelay dari siaran Pro 3 RRI Pusat, serta ChanalLima yang tetap siaran.
Sumarlina tetap mengimbau kepada seluruh karyawan RRI untuk tetap menjalankan protokoler pencegahan Covid-19 dengan mengedepankan kebersihan dan kesehatan. Baginya keselamatan dan jaga diri menjadi hal penting karena memutus mata rantai penyebaran Covid-19 "Kuncinya ada pada displin," Sumarlina.