Bantah Serangan Rudal, Iran Tolak Serahkan Black Box Boeing 737
Pemerintah Iran secara mengejutkan tidak mau menyerahkan dua black box (kotak hitam) pesawat Boeing 737 yang jatuh di Tehran. Keputusan itu diambil pejabat penerbangan Iran karena alasan yang tidak jelas.
Dilaporkan Business Insider, Iran tidak mau menyerahkan black box itu ke Boeing. Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Ali Abedzadeh juga berkata tak yakin ke mana harus mengirim black box itu.
Pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines jatuh ketika sedang menuju Kiev usai lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran. Pesawat jatuh sekitar pukul 06.00 pagi tak jauh dari bandara.
Sekitar 10 menit setelah lepas landas, pesawat terbakar di udara sebelum jatuh dan meledak di dekat pemukiman di barat daya Tehran.
Seluruh 176 penumpang dipastikan tewas. Kabar sebelumnya sempat beredar jumlah penumpang antara 160 sampai 180 orang.
Pesawat Boeing 737 tersebut dioperasikan oleh Ukraine International Airlines. Pesawatnya ternyata juga masih berusia tiga tahun.
Pesawat Boeing 737-800 ini tidak sama dengan 737-MAX yang mengalami kecelakaan beberapa waktu yang lalu di Indonesia.
Jatuhnya pesawat itu terjadi selang tiga setengah jam setelah Iran menembakkan serentetan rudal balistik terhadap dua pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Ain al-Assad dan Erbil di Irak.
Serangan sekitar 15 misil itu sebagai balas dendam atas pembunuhan jenderal Qassem Soleimani oleh serangan udara AS di Baghadad pada Jumat pekan lalu.
Pemerintah Iran berkata pesawat jatuh karena ada kesalahan teknis. Pemerintah Ukraina menolak setuju kesimpulan Iran karena investigasi masih berlangsung.
Pihak Boeing berkata siap membantu investigasi jatuhnya pesawat bila diperlukan. "Ini adalah hari tragis dan simpati dari hati terdalam kami untuk kru, penumpang, dan keluarga mereka," ujar Boeing.