Bansos Tak Tepat Sasaran, Ini Hasil Mensos Cek Lapangan
Sejumlah warga Jakarta mempertanyakan data warga yang dijadikan rujukan pembagian bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah. Bansos paket sembako yang dibagikan melalui Gojek dan PT Pos Indonesia, banyak yang nyasar kepada orang-orang mampu.
Sedang orang-orang yang tergolong miskin, terlewati, alias tidak memperoleh sembako pelipur lara akibat korona tersebut.
Seorang ibu warga Kemanggisan Ilir Jakarta, mengaku bernama Murtini, melihat sendiri tetangganya yang tergolong mampu, rumahnya gedongan justru dapat sembako.
"Tetangga kanan kiri, banyak yang kurang mampu termasuk saya, tidak dapat apa-apa. Kalau syaratnya harus ber-KTP Jakarta, saya juga ber-KTP dan lahir di Jakarta," kata perempuan usia 50 tahun sambil memperlihatkan KTP-nya.
Ibu tiga anak yang bekerja sebagai buruh cuci, merasa heran melihat orang kaya mau menerima bantuan yang sebenarnya hak orang miskin. "Kok nggak malu rumahnya gedongan duitnya banyak masih mau makan haknya orang miskin," ujar Murtini, Jumat 24 April 2020.
Murtini adalah salah contoh dari sejumlah warga yang kecewa melihat proses pembagian Bansos yang rujukannya dinilai tidak jelas dan membingungkan.
"Hanya rapi saat seremonial yang dihadiri oleh pejabat negara, tapi kacau di lapangan," celetuk Matali warga yang lain.
Untuk membantu warga kurang mampu yang terdampak Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar, Pemprov DKI akan membagikan 1,3 juta paket sembako untuk keluarga tidak mampu. Pembagiannya sudah dimulai 19 April melalui RT.
Gubernur DKI Anies Baswedan menegaskan paket sembako tersebut diprioritaskan bagi penduduk miskin berdomisili di ibu kota. Baik ber-KTP Jakarta maupun tidak. Realisasinya setiap RT memperoleh pembagian antara 50 sampai 60 paket. Sedang warga yang membutuhkan setiap RT lebih dari 150 orang.
Terkait dampak corona dan PSBB Pemerintah Pusat melalui Kementrian dosial juga aka memberikan paket sembako kepada warga miskin dengan jumlah yang sama yakni 1,3 juta paket. Bedanya pada teknis penyalurannya. Kalau DKI melalui RT - RW sedang dari Kementerian Sosial dibagikan melalui Gojek dan PT Pos Indonesia.
Setelah mendapat kritikan tentang proses pembagian Bansos sembako, yang dinilai tidak tepat sasaran, Menteri Sosial RI Juliari P Batubara menemui sejumlah warga DKI Jakarta penerima bantuan sosial sembako.
Mensos ingin memastikan penyaluran berjalan lancar, tepat sasaran dan tepat jumlah.
"Penyaluran bantuan sembako untuk wilayah Jabodetabek sudah dimulai sejak Senin lalu 20 April. Hari ini saya ingin melihat langsung proses penyerahan Bansos kepada warga di Jakarta Timur yang dilakukan PT Pos," tutur Mensos usai memberikan secara simbolis bansos sembako kepada warga di Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat 24 April 2020.
Menteri Ari menegaskan situasi pandemi Covid-19 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta ini, masyarakat kecil sangat terdampak secara ekonomi. Oleh karena itu, Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga prasejahtera dan rentan terdampak Covid-19 melalui bantuan sembako untuk 1,9 juta untuk warga Jabodetabek.