Banser Pertegas Komitmen: Hanya NU dan Ansor, Bukan Partai Politik
Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur terpilih, Musaffa’ Safril, menegaskan pentingnya komitmen dan loyalitas kader dalam organisasi Ansor dan Banser.
Hal ini ditegaskan saat menghadiri pembukaan SUSBALAN (Kursus Banser Lanjutan) ke-50 PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto, Musaffa’ Safril sebagai Inspektur Apel Banser.
Ia menyampaikan sejumlah pesan strategis terkait loyalitas kader yang harus tunggal dan tegas terhadap PBNU dan Pimpinan Pusat GP Ansor.
Kegiatan SUSBALAN yang dilaksanakan Sabtu 14 September 2024 di Yayasan Syarif Hidayatullah, Desa Medali, Kecamatan Puri, Mojokerto ini diikuti oleh 226 peserta.
Pada acara tersebut, Safril menekankan bahwa miqot (arah kiblat) kader Ansor tidak boleh terpecah.
“Sebagai organisasi kepanduan Nahdlatul Ulama, sebagai kader GP Ansor, miqot kita tidak ada lain kecuali PBNU dan PP GP Ansor, bukan partai politik atau elemen-elemen lain di luar NU dan Ansor,” tegasnya.
Lebih lanjut, dia menekankan prinsip satu komando dalam GP Ansor. “Hitam kata Ketua Umum, hitam kata Ansor Jatim. Putih kata Ketua Umum, putih kata Ansor Jatim. Itulah prinsip dari satu komando,” tegasnya.
Musaffa’ Safril memperingatkan, tidak ada tempat untuk ambiguitas dalam komitmen kader Ansor dan Banser.
“Jika ada kader Ansor dan Banser yang mencoba mencari miqot lain di luar NU dan Ansor, silakan keluar dari barisan.”
Pembukaan SUSBALAN tersebut juga dihadiri oleh Gus Barra, Ketua PC Ansor Mojokerto yang juga mencalonkan diri sebagai Bupati Mojokerto, serta sejumlah tokoh dari PCNU, Banom NU, dan masyarakat Kabupaten Mojokerto.
Acara ini diharapkan mampu memperkuat jiwa kepemimpinan dan militansi kader Banser dalam menjaga keutuhan NKRI dan semangat perjuangan ulama.
Kegiatan SUSBALAN ke-50 ini menandai momentum penting bagi kaderisasi Banser di wilayah Mojokerto dan sekitarnya, dengan tujuan melahirkan kader-kader yang tidak hanya loyal.
Selain itu, juga siap mengabdikan diri untuk kepentingan bangsa, negara, dan agama sesuai dengan prinsip Nahdlatul Ulama. Demikian dilaporkan Imam Kusnin Ahmad.
Advertisement