Banser Misterius Hadir, Saat Cucu Mbah Hamid Kecelakaan
KH M. Nailur Rohman, keluarga Pesantren Bayt al-Hikmah Pasuruan, dan rombongan mendapat musibah. Gus Amak, panggilan akrab putra KH. Idris Hamid cucu KH Hamid Pasuruan, mengalami kecelakaan tunggal di Tol Trans Jawa KM 78 (KM 780+200 Tol Gempol - Pasuruan) dalam perjalanan pulang setelah mengikuti kegiatan pengkaderan Nahdlatul Ulama (NU) tingkat lanjutan di Magetan menuju Pasuruan.
Musibah itu terjadi pada Selasa dinihari, 10 September 2019. Gus Mamak saat itu langsung dibawa ke RSUD Bangil Pasuruan.
"Alhamdulillah beliau selamat dengan hanya luka di pelipis kepala dalam keadaan mobil ringsek parah, ban mobil lepas," tutur KH Misbahul Munir, kerabatnya pada ngopibareng.id.
Di ruang perawatan, ketika Gus Amak bercerita kronologis yang terjadi dan di tengah-tengah bercerita tiba-tiba terhenti. Ia kontak meneteskan air mata.
"Saya terbayang jelas pada saat tidak ada orang yang berhenti dan menolong tiba-tiba terlihat sosok berpakaian BANSER dari tengah sawah menuju mobil dan menolong kami," tutur Gus Amak.
Seseorang berbaju Banser itu ketika itu spontan mengatakan, "Lho, njenengan tah gus (Lho, Anda ya Gus, Red)".
Sang Banser seakan sudah mengenal Gus Amak. Lalu dia menghubungi pihak petugas Dinas Lalu Lintas Jalan Raya (DLLAJR). Sementara Gus Amak ketika mobil berguling-guling tetap dalam keadaan sadar.
Entah bagaimana ceritanya, setelah mobil terhenti berguling, Gus Amak merasa sudah berada di luar mobil. Gus Amak pun melihat seorang teman yang kebetulan Ketua PCNU Lampung
masih ada dalam mobil yang dalam keadaan ringsek.
Apalagi, pintu mobil tidak bisa dibuka. Alhamdulillah, dengan pertolongan Sang Banser misterius itu (yang entah datang dari mana), bisa selamat.
Hingga kini, Gus Amak pun tidak tahu asal seorang berbusana Banser misterius tersebut. Juga, ke mana perginya, tak diketahui secara pasti.
"Yang bikin aneh, kok ada Banser jalan-jalan di jalan tol menjelang subuh? Padahal di sekitar tol hanya persawahan. Bukan pemukiman.
Ketika Gus Amak tanya pada Sang Banser tersebut, "Njenengan saking pundi? (Anda dari mana?, Red)"
Dijawab Sang Banser, "Kula mlampah- mlampah, Gus. (Saya jalan-jalan, Gus - Red)".
Setelah pertolongan awal dari Sang Banser itu, datanglah rombongan Gus Bahak, yang kemudian membawa Gus Amak ke RSUD Bangil.
"Wallahu a'lam. Subhanallah. Ini benar-benar pertolongan dari Allah Swt," tutur Kiai Misbahul Munir, yang juga Wakil Ketua PWNU Jawa Timur.
"Mohon doa keselamatan dari semua kader NU. Karena itu, kami menguncapkan terimakasih atas segala doa, bantuan dan perhatian dari semuanya (Walisantri, Keluarga, pejabat, pengurus NU, Banser, para guru dan para tukang juga para pengurus Pesantren Bayt Al-Hikmah dan Pesantren Salafiyah). Allahu yujazikum ahsanal jaza".
Advertisement