Banser dan Kokam Bersatu, Presiden Minta Terus Dijaga
Barisan Serba Guna (Banser) GP Ansor dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda (Kokam) Muhammadiyah bersatu. Ini yang terjadi di pelataran Candi Prambanan Yogyakarta. Ribuan dua pasukan muda dua ormas Islam terbesar di Indonesia itu menyatu menggelar apel kebangsaan.
Presiden Joko Widodo hadir di acara yang jarang terjadi ini. Banser adalah pasukan elemen muda NU yang menjadi penjaga kiai dan benteng ormas tersebut. Sedangkan Kokam merupakan barisan muda Muhammadiyah yang menjadi pasukan ormas yang didirikan KH Ahmad Dahlan.
Keduanya menggelar apel bersama dengan difasilitasi Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrowi. Pria asal Jawa Timur ini juga dikenal sebagai mantan komandan Banser. Ketua Umum Ansor yang juga Panglima Besar Banser Yaqut Cholil Qoumas dan Ketum Pemuda Muhammadiyah yang juga Panglima Besar Kokam Dahniel Simanjutak tampak kompak.
Kekompakan kedua barisan muda NU dan Muhammadiyah ini membuat Presiden Jokowi bangga. Ia mengajak para pemuda Islam Indonesia untuk terus menjaga persatuan dan persaudaraan. Selain itu, para pemuda juga diminta untuk terus mengembangkan diri agar mampu berkompetisi dan memberikan sumbangan bagi Indonesia dan juga dunia.
Kebanggaan itu terungkap dalam sambutannya di depan ribuan Banser dan Kokam kemarin (16/12). "Saudara-saudara adalah pewaris darah juang para ulama, penerus perjuangan Kiai Haji Hasyim Ashari, penerus perjuangan Kiai Haji Ahmad Dahlan. Saudara-saudara semua adalah pejuang untuk membangun Islam yang rahmatan lil alamin. Saudara-saudara adalah pewaris darah juang para ulama mengembangkan Islam nusantara, mengembangkan Islam berkemajuan, dan memperkuat Islam Indonesia," ujar Presiden dalam sambutannya.
Kepala Negara mengingatkan bahwa Indonesia ialah negara besar dengan penduduk muslim yang terbesar serta terdiri atas beragam suku, budaya, dan kepercayaan. Di tengah keberagaman itu, Indonesia masih terus bersatu dan kukuh berdiri hingga kini. Maka itu, persatuan dan persaudaraan yang saat ini telah terjalin dimintanya untuk terus dijaga.
"Indonesia adalah contoh toleransi, contoh kegotongroyongan. Negara kita, Indonesia, adalah sumber inspirasi bagi negara muslim dan negara Islam di dunia," ucapnya.
Selain dijadikan contoh, banyak negara-negara lain yang juga ingin belajar mengenai persatuan, persaudaraan, dan toleransi yang ditunjukkan masyarakat Indonesia. Salah satunya ialah Afghanistan yang masih didera konflik persaudaraan hingga kini.
"Kita diminta untuk membantu menyelesaikan konflik masalah domestik yang sudah 40 tahun lebih mereka bertikai dan berperang. Sampai sekarang belum selesai, belum bisa menyelesaikan persoalan yang ada di dalam negeri mereka sendiri," ungkapnya.
Indonesia juga menjadi inspirasi tersendiri bagi negara-negara lain dalam memperjuangkan hak saudara-saudara kita di negara lainnya. Perjuangan dan diplomasi Indonesia untuk permasalahan di Rakhine State, Myanmar, merupakan salah satu yang paling dilihat dunia.
"Peran kita di Rakhine State untuk menolong masyarakat Rohingya juga kita lakukan jauh hari sebelum masalah ini terangkat ke depan publik internasional," tuturnya.
Hal itu belum ditambah dengan perjuangan terkini pemerintah bersama dengan rakyat Indonesia untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Sejak awal berdiri hingga sampai kapan pun Indonesia akan terus bersama dengan rakyat Palestina.
"Peran kita untuk membantu Palestina juga sangat dihargai oleh negara-negara Islam lainnya. Dalam sidang istimewa luar biasa OKI tiga hari yang lalu, peran kita dalam konferensi itu sangat besar," kata Presiden.
Oleh karenanya, Kepala Negara mengajak para pemuda Islam untuk terus membangun diri dan melanjutkan perjuangan ini. Dengan terus meningkatkan kapasitas dan kreativitas, pemuda Islam Indonesia akan mampu untuk bersaing dan terus membantu umat.
"Pemerintah selalu siap mendukung langkah-langkah mulia yang saudara lakukan. Dengan itu Indonesia akan menjadi negara yang besar, baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur," ucapnya mengakhiri.
Ditemui oleh para jurnalis usai acara, Kepala Negara menyampaikan harapannya bagi para pemuda Islam Indonesia. Dari mereka, kita mengharapkan pemikiran-pemikiran dan inovasi baru dalam melihat visi ke depan dan melanjutkan tongkat estafet perjuangan umat dan Indonesia.
"Ini adalah generasi berikut yang memang akan memegang peran yang sangat besar bagi rakyat dan persatuan negeri ini terhadap kepemimpinan negara kita," ucapnya.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Azh)