Bank Sampah BUMDes di Blitar Jadi Obyek Studi Lapang
Sukses Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Bakti, Pojok, Garum, Blitar manarik perhatian desa lain. Bank sampah, salah satu unitnya, menjadi obyek studi lapang cara desa menyehatkan badan usahanya.
Jemik, Kepala Desa Plosoarang, Sanankulon, Blitar, menjadi salah satu yang kepincut dengan kemajuan BUMDes ini. Dia mengajak aparat dan pengurus BUMDes di desanya studi lapang mendalami sukses BUMDes Karya Bakti.
Bagaimana BUMDes yang dibentuk Kepala Desa Pojok Tarwiyah ini bisa menjadi sehat? Direktur BUMDes Karya Bakti M Iskandar membeberkan kisahnya. Dia mendapat amanah memimpin badan usaha itu sejak 2019.
BUMDes Karya Bakti memounyai unit usaha bank sampah, pembibitan, penjualan buah-buahan dan perdagangan. Pembibitan yang sudah jalan adalah pembibitan alpokat dan pisang.
Iskandar menjelaskan, lahirnya unit bank sampah ini semula karena ada perselisihan warga. Ini karena banyak warga desa yang tidak mempunyai lahan membuang sampah. Dengan dukungan penuh kepala desa dan aparatnya, Iskandar lantas menggerakkan relawan sampah. Mereka terdiri dari para pemuda desa yang peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Mula-mula hanya diikuti satu Tukun Tetangga (RT). Lambat laun menyebar ke RT lainnya. "Sekarang seluruh warga dari semua RT sudah menjadi anggota bank sampah," kata Iskandar kepada Ngopibareng.id.
Unit usaha bank sampah sampi saat ini baru bergerak dalam pengambilan dan pemilahan sampah keluarga. Dipilahkn antara sampah organik dan non organik. Hasil pemilahan ada yang dijual dan dimusnahkan.
Lalu dari mana BUMDes ini memperoleh pendapatan? Dari iuran warga sebagai jasa pengambilan dan pemilahan sampah. Setiap warga dikenalan iuran Rp 30.000 per bulan.
"Namun, untuk warga yang tidak mampu bisa bergabung dengan tetangganya. Maksimal bisa bergabung tiga keluarga," tambahnya.
Dari hasil hasil jasa pengumpulan dan pemilahan sampah ini, iuran dari warga itu dikembalikan menjadi dana RT Rp 5.000. Pendapatan lain diperoleh dari hasil penjualan sampah non organik seperti plastik yang dijual untuk didaur ulang.
Selain pendapatan langsung, unit sampah BUMDes ini telah mampu mempekerjakan para pemuda desa yang masih menganggur. "Nilai bisnisnya memang belum besar. Tapi sudah bisa membuka peluang kerja untuk pemuda desa," tambah Iskandar.
Keberhasilan BUMDes Karya Bakti inilah yang menginspirasi sejumlah desa lain. Mereka menggunakannua sebagai obyek studi lapang untuk diterapkan di desanya masing-masing.
Ini yang terjadi pada pekan ini. Jumat, 18 Desember 2020 kemarin, rombongan Kepala Desa Plosoarang Sananwetan berkunjung ke Desa Pojok untuk belajar pengelolaan BUMDes.