Bank Jatim Raih Penghargaan Peringkat Silver ASRRAT 2019
Bank Jatim meraih penghargaan peringkat Silver Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2019 sebagai rating atau pemeringkatan bagi perusahaan Indonesia dan negara Asia lain yang konsisten melaksanakan SDGs dalam core business atau proses bisnis mereka.
Atas capaian tersebut, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Soemantri Brodjonegoro mengaku bangga dengan prestasi perusahaan Indonesia yang mendapatkan penghargaan tersebut.
Sebab, dengan penghargaan tersebut, mereka menunjukkan bahwa bisa beradaptasi dengan baik terhadap perkembangan zaman. Ia berharap perusahaan besar di Indonesia tidak lagi hanya berfokus pada laba atau profit berbasis efisiensi saja.
Hal itu ia sampaikan pada acara Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2019 dan The Fourth Sustainability Practitioner Conference (SPC) yang diadakan oleh National Center for Sustainability Reporting (NCSR) di Hotel Westin Resort, Nusa Dua, Bali, pada Sabtu Sabtu 23 November 2019.
Menteri Bambang mengatakan, semua perusahaan kini perlu fokus pada profit jangka panjang dengan memasukkan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs), yakni tujuan pembangunan berkelanjutan bukan sebagai upaya corporate social responsibility (CSR) semata, melainkan sebagai inti bisnis.
"Sustainable profit (laba berkelanjutan) hanya bisa tercipta kalau perusahaan punya model bisnis yang kompetitif, yang istilahnya bisa bersaing dalam segala zaman. Bagaimana caranya profit perusahaan bisa bertahan dalam zaman yang berubah-ubah ini? Kuncinya adalah perusahaan tidak bisa lagi hanya menekankan pada efisiensi," ungkap Menteri Bambang.
Ia mengatakan, efisiensi tetap mendukung perusahaan menjadi kompetitif selama perusahaan mengikuti inovasi dan teknologi yang berkembang.
"Kalau perusahaan bisa menerapkan efisiensi, hasil akhirnya akan menjadi kuat. Profit akan menjadi tinggi, tetapi jangan lupa efisiensi hanya bisa dilakukan kalau perusahaan adaptif terhadap perkembangan zaman," pesannya.
Bambang mengatakan, salah satu bentuk adaptasi terhadap inovasi adalah dengan tidak mengikuti inovasi dan teknologi secara pasif, tapi lebih lanjut menjadi leader atau pemimpin inovasi.
"Saya mendorong perusahaan yang besar untuk tidak hanya membeli lisensi dari pihak lain atau bergantung pada teknologi impor. Memang teknologi itu bukan hal gampang, tapi kalau ingin jadi pemenang, jadi kompetitif, harus memasteri teknologinya. Lebih baik lagi kalau kita membuat teknologinya.
Selain aspek inovasi, Bambang juga menyoroti aspek lingkungan sebagai bagian kunci dalam SDGs. Menurutnya, limbah perlu diolah bukan dengan upaya CSR, namun dalam upaya memproduksi energi baru. Dengan demikian, perusahaan mendapatkan nilai tambah sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Dalam kesempatan ini, National Center for Sustainability Report (NCSR) memberikan Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2019 sebagai rating atau pemeringkatan bagi perusahaan Indonesia dan negara Asia lain yang konsisten melaksanakan SDGs dalam core business atau proses bisnis mereka.
Penerima penghargaan untuk perusahaan Peringkat Silver ASRRAT 2019, antara lain PT APP Sinar Mas, PT Bank Jatim Tbk., Suria Capital Holdings Berhad, dan
UOL Group Limited.