Bank Indonesia Luncurkan Program Jangkau Kecamatan dan Desa
Surabaya: Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Herawanto melakukan penandatanganan perjanjian pelaksanaan Pilot Project BI Jangkau antara Bank Indonesia Provinsi Jatim dengan PT BPD Jawa Timur yang diwakili oleh Direktur BPD Jawa Timur, Tony Sudjiaryanto.
Kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari penandatanganan kerjasama antara Bank Indonesia dengan Direksi Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN yang telah dilakukan sebelumnya pada tingkat nasional.
"Kegiatan BI Jangkau merupakan program inisiasi Bank Indonesia dengan pertimbangan kondisi geografis Indonesia yang sangat luas terutama daerah 3T, yakni Terpencil, Terdepan danTerluar. Hal tersebut yang perlu adanya upaya lebih lanjut dalam pemerataan rupiah yang layak edar," terang Herawanto, Kamis (10/8).
Selain itu, BI Jangkau juga menggagas program layanan kas yang mampu menjangkau Kecamatan dan Desa. Program ini merupakan perluasan jalur distribusi uang dan layanan kas Bank Indonesia melalui optimalisasi jaringan perbankan, pegadaian, dan pihak Lain.
"BI Jangkau diharapkan mampu mempercepat distribusi Uang Layak Edar (ULE) ke masyarakat sekaligus menyerap Uang Tidak Layak Edar (UTLE)," sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bank Indonesia juga mensosialisasikan ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat pulau Talango sekaligus membuka kegiatan penukaran uang yang dilayani lima bank sekaligus, yaitu Bank Jatim, BRI, BNI, Bank Mandiri dan BTN.
Sebelumnya, Bank Indonesia telah meresmikan program BI jangkau di Pos Lintas Batas Negara Mota’ain – Atambua, NTT pada 17 Juli 2017. Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu dari delapan Provinsi Pilot project BI Jangkau yang memiliki daerah Terpencil, Terdepan, dan Terluar, salah satunya adalah Pulau Talango. (trs)