Banjir Terminal Bungurasih, Beda Nasib Ojek Pengkolan dan Ojol
Hujan deras yang turun di kawasan Kota Surabaya dan sekitarnya selama beberapa hari terakhir menyebabkan terjadinya banjir, termasuk di area Terminal Purabaya Bungurasih, Waru, Sidoarjo.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id pada Selasa, 13 Februari 2024, beberapa titik di area kawasan Terminal Bungurasih masih terendam banjir. Genangan pada beberapa titik tersebut masih setinggi sekitar 5 cm.
Banjir yang masih menggenang sejak Senin, 5 Februari 2024 lalu ini menyebabkan beberapa masyarakat yang mencari nafkah di Terminal Bungurasih mengalami penurunan pendapatan.
Seperti Muhammad Wujud, salah satu tukang ojek pengkolan yang beroperasi di terminal kedatangan Bungurasih.
"Ini banjir dari luapan sungai di dekat terminal. Kalau dari tahun-tahun sebelumnya ini, paling parah ya banjir ini. Bisa dilihat sendiri, kondisinya begini. Penghasilan menurun karena banjir. Pemerintah harus turun sendiri biar tahu kondisi lapangan," ujarnya, Selasa, 13 Februari 2024.
Begitu juga dengan Daryono, salah satu tukang parkir yang bekerja di dekat area pintu masuk Terminal Bungurasih. Menurutnya keadaan banjir hari ini sudah lebih surut dibanding hari-hari sebelumnya.
"Kalau yang turun tetap ramai di sini. Tapi pendapatan saya menurun sampai 50 persen. Orang-orang yang mau titip atau parkir motor di tempat saya tidak berani karena banjirnya lumayan dan belum surut," katanya.
Menurut Safi, salah satu kru bus PO yang beroperasi di Terminal Bungurasih mengatakan, banjir terjadi karena kebersihan Terminal Bungurasih belum terlalu diperhatikan oleh pengelola terminal.
"Ini terparah. Dulu saat masih dipegang Pemkot Surabaya, banjir juga tapi cepat surutnya. Setiap hari Jumat juga para petugas kebersihan rutin membersihkan kawasan terminal," ungkapnya.
Walau Terminal Bungurasih masih terendam banjir, dirinya mengaku banyak masyarakat yang masih menggunakan bus sebagai transportasi pilihan.
"Tidak terpengaruh (pendapatan) karena banjir, mas. Sama saja, pasti ada yang naik. Peminat juga banyak," tuturnya.
Hal yang sama juga menimpa jasa transportasi ojek daring mobil. Salah satu SPG jasa ojek daring mobil, Chyntia Herdiana mengatakan, jumlah pengguna jasa ojek mobil meningkat, seiring dengan banjir yang belum kunjung surut sejak seminggu lalu.
"Jumlah penumpang makin banyak, mas. Bahkan naik sampai dua kali lipat. Kalau pesan ojek motor, penumpang harus jalan ke depan, belum lagi kena hujan dan kotor juga," ujarnya.
Kendati begitu, mereka berharap agar pemerintah serta instansi terkait dapat mengatasi permasalahan banjir yang tak kunjung surut di salah satu terminal terbesar di Jawa Timur ini.