Banjir Sambeng Surut, Akibatkan Tanggul Kali di Lamongan Jebol
Tingginya curah hujan di wilayah Lamongan belahan selatan tidak hanya berakibat terjadinya banjir bandang, seperti yang terjadi di Dusun. Wudi, Desa Sumberwudi, Kecamatan Sambeng.
Imbas air surut, sesuai diprediksi sebelumnya, dipastikan bakal menerjang kearah utara. Persisnya Lamongan belahan tengah, yang ketinggian tanahnya lebih rendah.
Dan, ternyata dampaknya lebih parah. Tercatat tiga titik tanggul di dua sungai di Lamongan jebol akibat volume air sungai meluap karena sudah tidak mampu menampung kiriman air dari banjir surut wilayah hulu tadi.
Keterangan Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, M. Muslimin, tiga titik tanggul jebol itu di dua titik di antaranya ad di tanggul Kali Plalangan, Dusun Plalangan, Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan. Dan, satu satu titik tanggul lagi ada di Dusun Dorogede, Desa Gedangan, Kecamatan Sukodadi.
"Tanggul jebol di Kali Plalangan itu meluap hingga di sebagian wilayah Kecamatan Turi dan Deket. Dampaknya lumayan area sawah tambak banyak yang tergenang serta sebagian pemukiman warga," katanya, Rabu 15 Maret 2023.
Persisnya, merendam ratusan hektare sawah tambak siap panen yang ada di Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan dan Desa Balun, Kecamatan Turi. Hanya, hingga berita ini ditulis belum terdata total kerugiannya.
Jebolnya tiga tanggul tersebut, lanjut Muslimin, sesuai perkiraan waktu perjalanan air dari daerah hulu yang mengarah ke arah sungai di Lamongan. Banjir di wilayah Sambeng mulai surut Rabu 14 Maret 2023 pukul 20.00, sedang tanggul jebol esok harinya, sekitar pukul 03.00 dinihari.
Hanya, tidak disangka volume air sangat besar hingga mengakibatkan tanggul jebol. Bahkan, karena derasnya aliran sungai dan melimpahnya volume air, tanggul yang jebol dinilai cukup parah.
Dua titik tanggul jebol Kali Plalangan sepanjang tujuh meter dan 6 meter. Satu lagi titik tanggul yang jebol adalah tanggul Kali Mengkuli yang ada di Dusun Dorogede, Desa Gedangan, Kecamatan Sukodad sepanjang 15 meter.
Akibat dari jebolnya tanggul di Dusun Dorogede ini, terdata 200 meter jalan desa tergenang air dengan ketinggian antara 30 - 60 centimeter. Belum lagi, sekitar 20 rumah dan gedung sekolah madrasah dengan tinggi genangan mencapai 20-30 centimeter.
BPBD, masih menurut Muslimin, belum melakukan penanganan secara sempurna pada tanggul yang jebol itu. Alasannya, arena volume air masih tinggi.
"Untuk itu kita mengimbau agar warga di sekitar wilayah tanggul untuk tetap waspada. Juga kepada warga aliran Bangawan Jero, karena aliran banjir ini menuju ke sana," pungkasnya.
Advertisement