Banjir Rob Surabaya, Pemkot Lakukan Normalisasi Sungai
Wilayah pesisir di Surabaya diterjang banjir rob pada Senin, 13 Juni 2022 kemarin. Ketinggian air mencapai 20 hingga 40 centimeter. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Ridwan Mubarun mengatakan, untuk menanggulangi hal tersebut pihaknya tengah berupaya untuk melakukan normalisasi sungai.
"Beberapa sungai yang disedimentasi dan harus diperdalam sehingga mereka lebih banyak bisa menampung air. Tapi memang tidak bisa karena kalau sudah alam, artinya rob dan hujan yang lebat ini tidak bisa kita wadahi," terang, Selasa, 14 Juni 2022.
Ia mengatakan, daerah yang terdampak banjir rob antara lain, Rungkut, Gununganyar dan sekitarnya. Menurutnya, hal tersebut karena lokasi yang tepat di bawah aliran air, sehingga ketika posisi air pasang dan hujan deras, air akan sulit untuk dibuang ke laut.
Ridwan menjelaskan, fenomena banjir rob bisa terjadi setiap bulan. Sebab bulan purnama sehingga indikasi Bumi dekat dengan Bulan dan terjadi kenaikan pasang maksimum.
"Banjir rob rawan jika intensitas hujan lama, bukan karena robnya. Perkiraan BMKG juga walaupun ini sudah musim kemarau, hujan masih bisa terjadi karena fenomena Lanina. Tapi kalau misal tidak ada hujan ya rob itu seperti biasa terjadi hanya 30 sampai 40 centimeter," jelasnya.
Dengan kondisi ini, ia pun mengimbau, masyarakat harus terus lebih meng-update informasi cuaca setiap hari. Terutama untuk wilayah-wilayah rawan banjir rob seperti Rungkut, Pandugo dan wilayah pesisir lainnya.
"Kalau memang sudah kondisi hujan lama, daerah tersebut bisa sharing dan infokan agar kita bisa melakukan langkah-langkah penanganan. Yang kita bisa bantu pasti kita bantu, agar tidak macet atau membantu mengantarkan orang kerja dan pulang kerja," imbuhnya.