Banjir Rendam 13 Kabupaten di Jatim
Banjir melanda 13 kabupaten di Provinsi Jawa Timur sejak Rabu, 6 Maret 2019 akibat intensitas hujan yang masih tinggi sehingga menyebabkan sejumlah air sungai meluap.
"Laporan dari Posko Tagana dan BNPB Jawa Timur sebanyak 13 kabupaten mengalami banjir," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat yang dihubungi di Jakarta, Kamis, 7 Maret 2019.
Kabupaten yang terdampak banjir tersebut yaitu Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Tuban, Gresik, Pacitan, Trenggalek, Ponorogo dan Lamongan.
Sementara satu kabupaten yaitu Probolinggo pada Rabu dilanda angin kencang disertai hujan intensitas sedang hingga lebat di Desa Tambak Rejo Kecamatan Tongas sehingga menyebabkan 45 unit atap rumah warga rusak.
Di Madiun, banjir terjadi sejak Rabu dampak dari hujan intensitas sedang hingga tinggi sehingga Sungai Jeroan di Kabupaten Madiun meluap menggenangi 39 desa di delapan kecamatan di Madiun.
Data sementara 4.317 Kepala Keluarga atau 17.268 jiwa terdampak banjir, dua unit rumah rusak berat, 253 hektare sawah tergenang, tiga titik tanggul rusak, dua jembatan rusak dan puluhan ternak sapi maupun kambing hanyut serta 2.406 ternak unggas juga hanyut akibat banjir.
Di Kabupaten Nganjuk, banjir akibat luapan air Sungai Kuncir Desa Sonopatik Berbek yang menggenangi jalan raya dan pemukiman warga di 8 Dusun, 3 Kelurahan, 12 Desa, 6 Kecamatan dengan ketinggian 10 - 100 cm.
Di Kabupaten Ngawi, banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Madiun, menyebabkan rumah warga yang terdampak sebanyak 4.490 KK di 18 Desa, 6 Kecamatan dengan ketinggian air sekitar 50 cm - 100 cm.
Di Kabupaten Magetan, banjir akibat meluapnya air sungai ke jalan Desa dari RT 13 s/d RT 17 Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, dengan ketinggian air mencapai 125 cm serta menggenangi 284 rumah warga.
Di Kabupaten Sidoarjo, banjir luapan sungai Avoer Krembung II berdampak pada rumah tergenang sebanyak 498 KK di 3 Desa dengan ketinggian 20 - 40 cm.
Di Kabupaten Kediri, banjir akibat air luapan di Desa Gempolan Kecay Gurah, menyebabkan SDN Gembolan 1 terendam air setinggi 30-50 cm.
Di Kabupaten Bojonegoro, banjir akibat meluapnya air Sungai Kali Pacal yang berdampak pada 23 Desa, 8 Kecamatan, dengan ketinggian air 30 - 40.
Di Kabupaten Tuban, banjir di wilayah Kecamatan Parengan akibat meluapnya Air sungai (Kali kening), kejadian tersebut menyebabkan 10 Desa di Kecamatan Parengan terendam dan berdampak banjir.
Di Kabupaten Gresik, banjir luapan akibat aliran sungai dari Desa Sumurber dan Jetis yang tidak kuat menampung air sehingga meluber ke persawahan dan jalan raya Desa Lowoayu dengan ketinggian 20 - 30 cm. Di kabupaten ini Kali Miru juga meluap dan berdampak pada 2 Desa di Kecamatan Kedamean, Gresik, dengan ketinggian 20 - 100 cm dan 90 rumah tergenang.
Di Kabupaten Pacitan, hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan meluapnya air sungai Grindulu Kecamatan Arjosari yang berdampak pada 10 Desa di 2 Kecamatan dengan ketinggian air 30 - 80 cm.
Di Kabupaten Trenggalek, banjir akibat luapan sungai Ngasinan Kecamatan Trenggalek menyebabkan banjir di 14 Desa di 5 Kecamatan.
Di Kabupaten Ponorogo, banjir di wilayah Kecamatan Balong akibat hujan intensitas tinggi di serta di Kabupaten Lamongan banjir terjadi akibat meluapnya sungai Bengawan Solo, berdampak pada 1 Desa di 1 Kecamatan. (ant)