Banjir Pasuruan Rendam 18 Desa, BPBD Dirikan Dapur Umum
Intensitas hujan yang tinggi selama seharian, mengakibatkan banjir di Pasuruan. Setidaknya ada 18 desa di 4 Kecamatan terendam banjir sejak Selasa, 7 Januari 2020 malam.
Empat kecamatan terdampak banjir yakni Kecamatan Beji, Rejoso, Grati dan Winongan.
Dari pantauan di lapangan, banjir menyapa rumah warga hingga fasilitas publik sejak pukul 8 malam. Rata-rata, ketinggian air dari 20 sentimeter hingga 1 meter.
Plt Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati mengatakan, dari seluruh desa terdampak banjir, yang paling parah adalah di Desa Sadengrejo, Kecamatan Rejoso. Di mana ketinggian air bisa mencapai 1 meter. Meski begitu, masyarakat di sana tidak ada satu pun yang meninggalkan rumahnya.
"Ya karena mungkin sudah siap menghadapi banjir. Jadi warga lebih memilih bertahan di rumahnya masing-masing," katanya.
Khusus untuk daerah terdampak dan masih tergenang air, BPBD bersama Dinas Sosial dan dibantu para relawan dan pemdes langsung membangun dapur umum. Sehingga kebutuhan akan makanan dan minuman, bisa dipenuhi dengan segera.
Kata Tecto, ribuan nasi bungkus plus air minum dalam kemasan, telah didistribusikan ke kantong-kantong banjir. Sedangkan kebutuhan akan obat-obatan masih belum banyak yang membutuhkan.
"Karena genangannya tidak lama. Meskipun di Desa Sadeng terbilang lama banjirnya karena sampai sekarang juga masih ada genangan, tapi warga lebih membutuhkan makanan minuman," katanya.
Lebih lanjut pria yang tercatat menjabat sebagai Camat Winongan itu menegaskan bahwa factor penyebab banjir kali ini adalah curah hujan yang sangat tinggi hingga membuat sungai rejoso meluap dan memasuki pemukiman warga, sekolah, perkantoran, hingga fasilitas public lainnya.
"Kalaupun di jalan raya ada yang tersumbat, itu karena banyaknya material yang ikut terbawa arus, kemudian menutupi saluran air," katanya. (Sumber: www.pasuruankab.go.id)