Banjir Meluas, Rendam Sejumlah Desa di Lima Kecamatan di Ponorogo
Banjir meluas menggenangi sejumlah desa di Kabupaten Ponorogo pada Senin 25 November 2024. Menyusul hujan deras yang turun mulai pukul 15.00-17.00 WIB menyebabkan sungai di lokasi tidak mampu menampung air kiriman dari Ponorogo timur.
Penyebab banjir diduga akibat jebolnya tanggul Sungai Panjen. Air meluap ke permukiman warga dan menggenangi jalanan di Kecamatan Jenangan, terutama di wilayah Setono dan Singosaren.
Air mulai meluap sekitar pukul 17.30 WIB dan belum surut hingga malam Minggu 24 November 2024. Akibatnya, sejumlah titik terencam banjir ketinggian di atas 60 lebih. Salah satu daerah terparah terencam banjir yaitu di Jalan Niken Gandini, Kelurahan Singosaren, Kecamatan Jenangan, di mana ketinggian air mencapai 1 meter lebih.
Akibat banjir di Jalan Niken Gandini, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo dan Polsek Jenangan menutup beberapa ruas jalan. Seperti di Pertigaan STMJ sekitar SMKN 1 Jenangan. Kemudian di Perempatan Pasar Pon dan di Pertigaan arah Makam Batoro Katong.
”Penutupan dilakukan demi keselamatan warga dan mencegah kemacetan akibat pengendara yang nekat menerobos genangan air,” ujar Kapolsek Jenangan, Iptu Amrih Widodo pada wartawan dikutip Senin 25 November 2024.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, mengatakan tim penyelamat bersama relawan telah mengevakuasi sembilan warga dari rumah-rumah yang terendam banjir di atas 1 meter. Sedangkan warga yang dievakuasi terdiri atas dua lansia, empat anak-anak, dan tiga orang dewasa.
Untuk evakuasi warga yang kebanjiran, BPBD berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Terutama untuk masalah kesehatan dan kebutuhan logistic bagi warga yang tengah mengungsi.”Kta koordinasi dengan Dinsos dan Dinas Kesehatan,” tegas Masnun.
Dilaporkan, beberapa desa di lima kecamatan di Ponorogo terdampak banjir akibat hujan deras selama lebih dari dua jam. Tim BPBD dan relawan siaga di lokasi untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan.