Banjir Melanda 4 Kelurahan di Kota Mojokerto
Banjir tak hanya melanda Kabupaten Mojokerto, sebanyak empat kelurahan di tiga kecamatan wilayah Kota Mojokerto juga kebanjiran. Akibat banjir yang melanda Kota Onde-onde tersebut, Pemkot Mojokerto mendirikan dapur umum dan posko kesehatan untuk membantu para korban.
Berdasarkan data yang diterima Ngopibareng.id, jumlah warga terdampak mencapai 4.506 jiwa. Banjir melanda Lingkungan Kedungturi setinggi 30 cm, Gununganyar 30 cm, serta Kuti 10 cm. Ketiga lingkungan tersebut terletak di Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari.
Banjir juga melanda Lingkungan Kuwung setinggi 30-40 cm, Meri Dukuhan 40 cm, serta Perumahan Griya Permata Meri (GPM) setinggi 40-50 cm. Ketiga lingkungan tersebut berada di Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan.
Sedangkan di Kecamatan Prajurit Kulon, banjir melanda 2 kelurahan. Yaitu Lingkungan Perumdam, Kelurahan Surodinawan setinggi 30-40 cm, serta di Lingkungan Perumdam, Kelurahan Blooto setinggi 30-40 cm.
Sekda Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo menegaskan, pemerintah mendirikan dapur umum dan posko kesehatan di tiga titik untuk membantu para korban.
"Ada empat kelurahan dan tujuh lingkungan terdampak. Dari lokasi yang terdampak banjir jumlah warga hampir 5 ribu warga yang terdampak," terang Gaguk, Rabu 6 Maret 2024.
Gaguk menambahkan, untuk menangani banjir Pemkot Mojokerto mendirikan posko penanganan banjir dan posko kesehatan di setiap Kecamatan. Tidak hanya itu, dapur umum juga didirikan Dinsos Kota Mojokerto untuk menyuplai nasi bungkus kepada para korban banjir.
"Posko kesehatan ini ada di masing-masing Kecamatan, kita berikan layanan kesehatan dan obat-obatan," ujarnya.
Bantuan juga datang dari Dinsos Jatim berupa nasi bungkus untuk para korban banjir. Sedangkan BPBD Jatim, lanjut Gaguk, akan membantu pompa air.
"Upaya segera kita lakukan memompa air. Kita akan dibantu BPBD Provinsi sehingga membantu surutnya air," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, hujan lebat yang mengguyur sejumlah wilayah di Jawa Timur pada Selasa 5 Maret 2024 malam hingga Rabu 7 Maret 2024 dini hari memicu meluapnya Sungai Sadar hingga menyebabkan banjir di beberapa titik di Kota Mojokerto.
Pemkot Mojokerto dan kepolisian sudah turun tangan membantu warga menyelamatkan kendaraan bermotor. Bantuan nasi bungkus juga dibagikan kepada warga terdampak menggunakan perahu karet.
Tidak hanya melumpuhkan aktivitas warga, banjir di Kelurahan Meri juga memaksa kegiatan belajar mengajar di dua sekolah harus dihentikan. Semua siswa SDN Meri dan SMPN 5 Kota Mojokerto dipulangkan lebih awal.